Sekjen Gerindra: Calon Menteri Profesional Tidak Berarti Nonpartai

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal wacana kabinet di era Prabowo Subianto akan banyak diisi oleh tokoh profesional.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Sep 2024, 19:04 WIB
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri buka bersama dengan jajaran pengurus Gerindra Jawa Barat dan dewan terpilih di Bandung, Kamis (28/3/2024). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal wacana kabinet di era Prabowo Subianto akan banyak diisi oleh tokoh profesional.

Menurutnya, tokoh profesional yang dimaksud dalam kabinet Prabowo bukan berarti orang non partai politik, melainkan bisa juga profesional dari parpol.

"Ya kan profesional kan tidak harus, tidak berarti nonpartai. Artinya, ada orang profesional, orang ahli, tapi dia bagian dari partai," ujar Muzani di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

 Menurut dia, banyak kader parpol juga berasal dari profesional atau ahli di bidang masing-masing.

"Artinya ada dia memang ahli di bidangnya, tapi dia secara politik terafiliasi dari satu partai politik yang berkoalisi," kata dia.

Sementara itu, mengenai jumlah kader Gerindra yang akan menduduki jabatan menteri, Muzani mengaku belum mengetahuinya.

"Tidak tahu, saya terus terang tidak tahu. Coba aja nanti dilihat tunggu dari pengumuman yang dilakukan oleh beliau (Prabowo) setelah dilantik," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyatakan, calon menteri dari Gerindra yang akan masuk ke kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto hanya berjumlah sedikit dan tidak akan menjadi mayoritas.

“Dari Gerindra sudah ada nama-namanya. Tapi mohon maaf belum bisa dipublikasi. Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),” kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2024).


Masih Digodok

Menurut Dasco, nama-nama menteri dari Gerindra sudah dikantongi Prabowo. Ia menyebut menteri dari Gerindra belum tentu alumni dari SMA Taruna Nusantara saja.

“Ya kan itu dinamis masih dalam penggodokan,” kata dia.

Terkait jumlah kementerian, Dasco mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah penambahan Kementerian/Lembaga. Ia menyebu Prabowo masih menggodok jumlah nomenklatur.

“Saya juga belum tahu progresnya sampai mana. Karena itu adalah hak prerogatif daripada presiden terpilih. Beliau saat ini memang berkonsentrasi untuk menuntaskan nomenklatur, menuntaskan jumlah dan menuntaskan kriteria yang akan mengisi kabinet yang akan datang,” pungkasnya.


Selesai Sebelum Pelantikan

Dasco sebelumnya mengungkapkan, penambahan jumlah kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih dilakukan simulasi.

Sehingga, Dasco dapat memastikan bahwa penambahan jumlah kementerian menjadi 44 belum final.

"Nah sehingga jumlah itu ada yang bilang 44, ada yang bilang 42, ada yang bilang 40, Kita juga masih melakukan simulasi," kata Dasco, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Kendati demikian, Dasco belum bisa memberikan bocoran terkait nomenklatur kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran.

Sebab, susunan kabinet sedang disimulasikan, perubahan bakal terus terjadi. Dia memprediksi nomenklatur kementerian Presiden dan para menteri Prabowo akan selesai H-7 atau H-5 pelantikan.

"Mungkin nomenklatur maupun orang itu baru akan final H-7 atau H-5," ujar dia.

Sementara, penambahan jumlah kementerian itu untuk optimalisasi kerja pemerintahan. Serta memenuhi janji kampanye.

"Bahwa penambahan kementerian itu adalah untuk optimalisasi tugas-tugas kementerian dalam rangka kita itu memenuhi janji kampanye yang kemudian ada di astacita dan program aksi yang kemarin dilakukan pada saat kampanye," ungkap Dasco.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya