Rombak Pariwisata Bali, Luhut Tak Takut Kehilangan Turis Asing Bermasalah

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, kehilangan 5.000 turis yang bermasalah tidak apa-apa tapi turis berkualitas akan datang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Sep 2024, 19:00 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah saat ini telah melakukan konsolidasi untuk merombak tata kelola pariwisata di Bali. (Dok kemenko Marves)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah saat ini telah melakukan konsolidasi untuk merombak tata kelola pariwisata di Bali. 

Secara mekanisme, Luhut menyebut, pemerintah akan menyeleksi kedatangan wisatawan asing ke Bali. Ia lantas mengancam bakal mencabut paspor turis asing yang berbuat onar di Pulau Dewata. 

"Sekarang pembatasan kita lakukan, pokoknya kamu ribut, langsung keluar, cabut paspormu," tegas Luhut saat ditemui di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/7/2024).

"Kita kehilangan 5.000 turis yang bermasalah ndak apa-apa, tapi turis yang berkualitas akan datang. Dan sekarang kelihatannya orang akan mulai mendengarkan itu dan mulai juga milih kembali ke Indonesia," dia menambahkan.

Menko Luhut juga telah menugaskan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengevaluasi empat titik wisata di Bali. Proses audit pun dilakukan hingga ke tingkat imigrasi secara transparan.

Upaya ini dilakukan lantaran pemerintah tak ingin Bali kehilangan citra sebagai destinasi wisata yang kuat secara budaya lokal. Sehingga, Luhut tak mau lagi berkompromi dengan turis asing yang membuat kekacauan di sana. 

"Kita ngapain terima turis-turis yang enggak jelas? Orang yang bermasalah yang bikin narkoba, yang ribut-ribut, yang bawa turis-turis yang nude ke sana, ngapain. Bali itu hebat karena budayanya. Kalau budayanya hilang, apalagi (yang mau ditonjolkan) Bali," kata Menko Luhut. 


Kagetnya Luhut, Tahu Ada UMKM Asing Beroperasi di Bali

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melayat ke rumah duka ekonom senior Faisal Basri, Kamis (5/9/2024). (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap ada UMKM asing yang beroperasi di sejumlah daerah di Bali. Dia langsung meminta anak buahnya turun tangan.

Luhut mengetahui hal tersebut setelah mengecek Online Single Submission (OSS). Ini merupakan sistem pendaftaran perizinan berusaha yang dibangun pemerintah.

"OSS, kita baru tahu, masa ada UMKM asing bisa hidup di Bali, itu gak benar itu," ungkap Luhut dalam konferensi pers Indonesia International Sustainability Forum 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Melihat temuan itu, dia langsung meminta anak buahnya, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo RM Manuhutu untuk menindak. Termasuk juga meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk turut mengaudit.

"Saya sudah bilang sama si Odo sikat itu do, gak bisa itu. Jadi kita harus cepat, saya suruh audit oleh BPKP, itu lagi lakukan sekarang di daerah Canggu, dimana lagi itu, 4 daerah itu," tegasnya.

Modusnya, adalah mengalihkan fungsi kawasan sawah menjadi sebuah rumah. Bahkan, dia menduga kalau orang asing yang menjalankan bisnisnya itu merupakan pedagang narkoba.

Menko Luhut juga meminta polisi untuk ikut bertindak. Jika sudah terbukti, pelaku diminta untuk langsung dideportasi dan dilarang kembali ke Indonesia.

"Ya masa orang sawah itu semua di alih fungsikan jadi tempat apa, rumah, mending bagus, jelek lagi terus dikawinin orang Bali supaya dapat diapain, gak bisa itu, dia narkoba jualan disitu, geng disitu, saya udah bilang saat rapat di sana, pokoknya ada persoalan gitu, langsung dia," tuturnya.

"Gak usah interrogasi lama-lama kalau sudah bilang yakin, haqul yakin salah, kirim airport, imigrasi keluar dari Indonesia, cop paspornya gak boleh masuk lagi di kita," sambung Luhut Binsar Pandjaitan.


Menko Luhut Mau Gelar ISF 2025 di Bali

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Announcement on Cross Border Electricity Interconnection ISF, Jumat, 6 September 2024. (Foto: Tim bisnis)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa acara Indonesia International Sustainability Summit (ISF) akan digelar kembali. Rencananya, ISF pada 2025 akan diselenggarakan di Bali.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini sudah ada dua kali penyelenggaraan ISF. Pertama kali diadakan pada tahun 2023, saat Menko Luhut mengangkat pembahasan soal keberlanjutan. Topik tersebut berlanjut pada 2024 ini dengan skala yang lebih besar.

"Sebelum saya menyimpulkan pernyataan saya, kami berencana untuk mengadakannya tahun depan di Bali," kata Menko Luhut dalam Indonesia International Sustainability Forum 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Melihat perkembangan dan pentingnya topik keberlanjutan, skala pembahasan akan ditingkatkan, termasuk memasukkan aspek lainnya.

Misalnya, kata Menko Luhut, ada potensi di sektor maritim atau kelautan yang bisa dimaksimalkan. Hal itu juga termasuk dalam konsep keberlanjutan.

"Kami akan membuatnya lebih besar di Bali, dan agenda yang akan kami sertakan termasuk ekspedisi laut, karena kami menemukan banyak hal baik di lautan kami," ucapnya.

Dihadiri 53 Negara

Sebagai informasi, ISF 2024 ini diikuti oleh perwakilan dari 53 negara. Bahkan, sejumlah pejabat dari negara tetangga Indonesia turut hadir di ISF 2024.

"Para pembuat keputusan di dunia akan mengikuti 10 sesi pleno, sesi tematik, dan sesi dialog tingkat tinggi, yang semuanya berhubungan dengan transisi energi, inklusivitas hijau, keanekaragaman hayati, konservasi alam, kehidupan berkelanjutan, dan ekonomi biru," jelasnya.

"ISF juga berbicara tentang dampak, dan oleh karena itu kami berharap banyak MoU penting akan ditandatangani dalam dua hari ke depan. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kamar Dagang Indonesia (KADIN) atas dukungan kuatnya terhadap ISF, serta upaya untuk memastikan bahwa sektor swasta menjadi bagian integral dari agenda keberlanjutan," tambah Menko Luhut.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya