IHSG Sentuh Rekor Tertinggi 7.831, Investor Asing Beli Saham Rp 678,82 Miliar

Investor asing melakukan aksi beli saham hingga lebih dari Rp 600 miliar turut topang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa, 17 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Sep 2024, 21:37 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level tertinggi baru pada perdagangan Selasa (17/9/2024). Penguatan IHSG tersebut di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level tertinggi baru pada perdagangan Selasa (17/9/2024). Penguatan IHSG tersebut di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,25 persen ke posisi 7.831,77. Indeks LQ45 bertambah 0,79 persen ke posisi 966,92. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan usai libur Maulid Nabi ini, IHSG menyentuh level tertinggi 7.854,01 dan level terendah 7.802,27.

Sebanyak 324 saham menghijau sehingga angkat IHSG. 257 saham melemah dan 216 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.264.452 kali dengan volume perdagangan 24,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.330. Investor asing beli saham Rp 678,82 miliar. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 52,08 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham properti turun 0,20 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,82 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi naik 1,79 persen, dan memimpin penguatan terbesar. Disusul sektor siklikal naik 1,63 persen dan sektor saham kesehatan menguat 1,15 persen.

Sektor saham transportasi bertambah 1,04 persen, sektor saham energi menguat 0,89 persen, sektor saham industri mendaki 0,56 persen, dan sektor saham basic melesat 0,36 persen. Sektor saham nonsiklikal melesat 0,07 persen. Sektor saham keuangan bertambah 0,81 persen.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham INKP turun 1,19 persen ke posisi Rp 8.275 per saham. Saham INKP dibuka stagnan di posisi Rp 8.375 per saham. Saham INKP berada di level tertinggi Rp 8.375 dan terendah Rp 8.200 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.569 kali dengan volume perdagangan 59.926 saham. Nilai transaksi Rp 49,5 miliar.

Saham SILO merosot 1,02 persen ke posisi Rp 2.920 per saham. Pada pembukaan perdagangan, saham SILO dibuka stagnan di posisi Rp 2.950 per saham. Saham SILO berada di level tertinggi Rp 2.970 dan terendah Rp 2.890 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.267 kali dengan volume perdagangan 123.407 saham. Nilai transaksi Rp 36,3 miliar.

Saham TLKM terpangkas 0,64 persen ke posisi Rp 3.090 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.120 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.130 dan level terendah Rp 3.080 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.130 kali dengan volume perdagangan 623.549 saham. Nilai transaksi Rp 193,3 miliar.

 


Apa Saja Sentimen IHSG?

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen eksternal dan internal beri penguatan IHSG.

Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung menguat yang dipengaruhi oleh sentimen pasar yang terfokus pada penurunan suku bunga yang diharapkan oleh Fed Amerika Serikat (AS).

"Pasar memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 pada pekan ini,” demikian seperti dikutip.

Pasar saat ini terbagi pada estimasi pemangkasan suku bunga, berdasarkan CME FedWatch menunjukkan probabilitas sebesar 67 persen akan memangkas suku bunga 50 basis poin dan probabilitas sebesar 33 persen akan memangkas suku bunga 25 basis poin. Meskipun terbagi estimasi tersebut, tetapi demikian pasar memiliki padangan bahwa pemangkasan suku bunga tersebut tentunya untuk menopang sehatnya ekonomi AS.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada rilis hari ini melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia Agustus 2204 tercatat surplus sebesar USD 2,89 miliar (AS) atau lebih tinggi dibandingkan Juli lalu sebesar USD 470 juta. “Dengan surplus yang berkelanjutan ini akan memberikan ketahanan eksternal ekonomi dalam negeri,”


Top Gainers-Losers

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham MITI melonjak 34,78 persen
  • Saham TFAS melonjak 34,23 persen
  • Saham BMAS melonjak 25 persen
  • Saham SONA melonjak 24,47 persen
  • Saham RSGK melonjak 22,91 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ASPI merosot 21,65 persen
  • Saham MDRN merosot 12,50 persen
  • Saham RAAM merosot 10,34 persen
  • Saham JGLE merosot 10 persen
  • Saham KARW merosot 9,94 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 938,4 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 713,4 miliar
  • Saham BRIS senilai Rp 610 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 513,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 77.012 kali
  • Saham BRIS tercatat 34.316 kali
  • Saham GOTO tercatat 31.143 kali
  • Saham BBRI tercatat 28.299 kali
  • Saham PSAB tercatat 28.049 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Mengutip Antara, Bursa saham regional Asia pada Selasa sore ini, antara lain indeks Nikkei melemah 378,60 poin atau 1,03 persen ke 36.203,19 indeks Hang Seng melemah 237,90 poin atau 1,37 persen ke 17.660,01, dan indeks Strait Times menguat 22,98 poin atau 0,25 persen ke 3.593,41. Di sisi lain, indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya