Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9/2024). Andi mengakui pertemuan selama 2,5 jam itu salah satunya, membahas soal dualisme kepemimpinan di Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Andi Gani memastikan Jokowi tak ikut campur dalam kisruh internal Kadin. Dia pun meyakini Jokowi tak akan menerbitkan keputusan presiden (Keppres) terkait penggantian Ketua Umum Kadin dari Arsjad Rasjid menjadi Anindya Bakrie.
Advertisement
"Saya meyakini hal itu (tidak ada keppres sampai 20 Oktober). Karena presiden dengan tegas (menyampaikan), 'Mas Andi, jangan lemparkan bola panas ke saya, yang ribut Kadin kok malah dilempar ke saya'. Itu tegas penjelasan presiden," kata Andi Gani usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Menurut dia, Jokowi menyerahkan kepada internal Kadin untuk menyelesaikan kisruh kepemimpinan ini. Andi Gani menyebut Jokowi telah menegaskan pemerintah tidak akan cawe-cawe atau ikut campur konflik internal Kadin.
"Presiden menegaskan tadi saat pertemuan dengan saya, presiden tidak akan ikut campur internal Kadin. Jadi jangan ada lagi yang mendorong presiden mengeluarkan keppres, karena presiden sudah menegaskan dikembalikan kepada internal Kadin," jelasnya.
"Saya memberikan masukan kepada presiden sebagai sahabat, saya bersama Pak Jokowi sejak dari Solo, Gubernur DKI, sampai hari ini, presiden menyampaikan pemerintah tidak akan cawe cawe konflik internal Kadin," sambung Andi Gani.
Akui Arsjad Rasjid Sebagai Ketum Kadin
Andi Gani mengaku dirinya concern terhadap kisruh di Kadin karena berkaitan dengan penetapan upah minimum kedepan. Dia menyampaikan Konfederasi Buruh sendiri mengakui Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin sesuai konstitusi.
"Karena ini sangat berkaitan penting dengan perundingan-perundingan upah ke depan, November sudah sebentar lagi, penentuan upah minimum 2025, dengan siapa kami harus berunding, dengan siapa kami harus menerima berdiskusi dengan mitra pengusaha," pungkas Andi Gani.
Advertisement
Jangan Lempar Bola Panas
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar polemik dualisme kepemimpinan di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) diselesaikan secara baik-baik di internalnya. Jokowi meminta agar bola panas polemik tersebut tak dilempar kepadanya
"(Kadin) Ini bukan organisasi politik. Ini adalah organisasi pengusaha. Sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik, di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya," jelas Jokowi di Menara Reksadana Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).Selama sepuluh tahun menjabat, dia mengaku dekat dengan organisasi Kadin. Jokowi menyebut dirinya juga berhubungan baik dengan para ketua umum, termasuk Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie.
"Selama 10 tahun saya menjabat, saya dekat dengan Kadin. Tidak sekali dua kali saya datang di acara Kadin, dulu baik dengan Pak Suryo Bambang (Sulisto), baik dengan Pak Rosan Roeslani, baik juga dengan Pak Arsjad, baik juga dengan Pak Anindya, baik semuanya," tuturnya.
Jokowi pun terbuka apabila Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie yang ingin bertemu dengannya. Namun, dia meminta agar masalah dualisme kepemimpinan Kadin antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie diselesaikan.
"Siapapun bertemu dengan saya, saya terbuka. Ndak ada masalah. Tapi sekali lagi selesaikan masalah kadin ini di internal kadin. Jangan menyorong bola panasnya ke presiden," kata Jokowi.