Poltekkes Medan dan Bandung Buka Kelas Internasional Jerman, Usai Lulus Perawat Bisa Langsung Dikirim

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kehadiran kelas internasional Jerman untuk menyediakan lapangan kerja dan memberikan pendidikan berkualitas bagi lulusan perawat dari Poltekkes di Indonesia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Sep 2024, 09:00 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kehadiran kelas internasional Jerman untuk menyediakan lapangan kerja dan memberikan pendidikan berkualitas bagi lulusan perawat dari Poltekkes di Indonesia. (Dok Kemenkes)

Liputan6.com, Jakarta Setelah Poltekkes Jakarta III dan Poltekkes Bandung, kini giliran Medan dan Maluku yang memiliki Kelas Internasional Jerman.

Kehadiran kelas internasional ini untuk mendidik mahasiswa Poltekkes dengan kurikulum yang sudah dianalisis dan distandardisasi oleh Jerman. Mahasiswa di kelas internasional juga belajar berbahasa Jerman. Harapannya usai lulus  bisa segera dikirim dan didayagunakan untuk bekerja di Jerman.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kehadiran kelas internasional Jerman ini dilakukan untuk menyediakan lapangan kerja dan memberikan pendidikan yang lebih mendalam serta berkualitas bagi lulusan perawat dari Poltekkes di Indonesia.

“Jadi, apa yang telah kita lakukan tidak hanya baik bagi institusi dan individu, tetapi juga baik bagi 8 miliar orang yang hidup di dunia. Saya berharap program ini bisa terus berlanjut dan dapat memberikan kontribusi bagi kemanusiaan,” ujar Menkes Budi di Poltekkes Jakarta III, Selasa, 17 September 2024 mengutip keterangan resmi.

Bekerja Sama dengan Goethe Institute

Kemenkes menggandeng Goethe-Institut untuk untuk proyek percontohan (pilot project) kelas Bahasa Jerman. Di mana ada 19 SKS Bahasa dan Budaya Jerman ke dalam kurikulum keperawatan 8 semester di Poltekkes Jakarta III.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel menyatakan, kerja sama ini tidak hanya berkontribusi pada pertukaran tenaga kerja terampil, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman.

“Para siswa di kelas bahasa Jerman adalah contohnya. Mereka menjembatani bahasa, hambatan, mengeksplorasi, dan melampaui perbedaan dengan pelatihan menjadi perawat. Saya sangat terkesan dengan komitmen para siswa dan kemampuan bahasa Jerman mereka,” tutur Ina.

 


Permintaan Perawat di Jerman Meningkat

Menurut Ina, profesi perawat di Jerman terus berkembang pesat dan permintaan akan tenaga kerja terampil meningkat seiring dengan perubahan demografi. Maka mengintegrasikan kelas Bahasa Jerman dalam pelatihan keperawatan sangat penting untuk mempersiapkan perawat yang berkualitas.

“Saya mendorong kita semua untuk terus bekerja sama untuk mencapai tujuan kita bersama, memperkuat sektor kesehatan untuk kepentingan profesi perawat dan hubungan bilateral kita,” ucap Ina.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, drg Arianti Anaya, MKM di Poltekkes Kemenkes, terdapat 23 sekolah yang menyelenggarakan kelas internasional, termasuk kelas internasional Jepang, Jerman, dan Inggris.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya