Elektabilitas Masih di Bawah RK-Suswono, Begini Respons Pramono Anung

Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara terkait hasil survei elektabilitas peserta Pilkada Jakarta 2024.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Sep 2024, 08:05 WIB
Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung saat blusukan ke kawasan Kemang Timur XI pada Selasa (17/9/2024). (Liputan6.com/Fenicia Effendi)

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara terkait hasil survei elektabilitas peserta Pilkada Jakarta 2024.

Berdasarkan hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno masih berada di bawah pasangan RK-Suswono.

Pramono menanggapi dengan santai hasil survei itu. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menunjukkan kinerja nyata kepada warga Jakarta ketimbang memikirkan hasil survei.

"Ya namanya juga baru dua minggu, dari 0 tiba-tiba ada, itu sudah luar biasa. Saya enggak terlalu melihat elektabilitas, tetapi saya lebih mengutamakan kerja riil di lapangan," kata Pramono Anung di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024).

Mantan Sekjen PDIP itu mengatakan, salah satu upaya yang dilakukannya bersama Rano Karno adalah belanja masalah. Dia menemui warga untuk mengetahui secara detail permasalahan yang dihadapi oleh warga Jakarta.

"Saya akan memotret itu, betul-betul saya ingin menciptakan kalau memang diberi amanah," ujar Pramono.

Pramono Anung mengungkapkan, di sekitar kawasan warga Jakarta Selatan, misalnya, banjir menjadi salah satu masalah yang harus segera diatasi. Hal itu akan dilakukan bila terpilih menjadi gubernur Jakarta.

"Problem di sini yang paling utama adalah banjir. Bahkan banjir sampai atap rumah, dan itu masak di tengah kota Jakarta yang begini. Persoalan utamanya cuma turan tidak ditanggul. Sehingga dengan demikian itulah yang menjadi prioritas saya. Jadi saya betul-betul melihat dari bawah," kata Pramono.

Baca juga Survei PSG: Pilkada Jakarta Sulit Hanya 1 Putaran

 


Pramono Tidak akan Pakai Politik Identitas di Pilkada Jakarta

Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno bertemu mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, saat meramaikan kegiatan hari bebas berkendara atau Car Free Day (CFD) di Senayan, Jakarta, Minggu (1/9/2024). (Istimewa)

Pramono Anung sebelumnya menegaskan tidak akan menggunakan politik identitas dan etnisitas dalam kampanye dirinya dan Rano Karno pada kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

"Kami semua bersepakat bahwa tidak menggunakan politik identitas. Tidak ada hal yang berkaitan dengan etnisitas. Jadi kami betul-betul akan beradu program, gagasan, visi," kata Pramono Anung di Rumah Cemara, Jakarta, Minggu (15/9/2024).

Meski demikian, Pramono tidak menjelaskan politik identitas yang dimaksud. Pramono sejak awal justru menerangkan identitas kesukuannya dengan enggan disapa Bang melainkan Mas.

Begitu juga pada pemanggilan Ketua Timsesnya yakni Lis Hartono, ia menegaskan pada rapat timses perdana di posko pemenangan Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2024), bahwa akan ada Mas Pram, Bang Rano, hingga Cak Lontong di timnya.

"Hari ini kita mengadakan rapat tim sukses pemenangan Mas Pram, Bang Doel yang pertama kali hadir juga Cak Lontong. Jadi ada Mas, ada Bang, ada Cak," kata Pramono.

Diketahui, menurut KBBI, identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang; jati diri. Jati diri itu tidak hanya terkait agama melainkan juga etnisitas.

Sementara menurut, Stella Ting Toomey seorang ahli komunikasi antarbudaya, seperti yang dikutip dari Liputan6.com, identitas adalah bagaimana cara individu mencerminkan refleksi diri atau cerminan diri, yang berasal dari berbagai aspek kehidupan, seperti keluarga, gender, budaya, etnis, dan proses sosialisasi.

Infografis PDIP Sebut Jokowi dan Gibran Bukan Kader Lagi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya