Liputan6.com, Semarang - Sejumlah pekerja dan manajemen industri rokok kretek di kota Semarang dilibatkan dalam pelatihan peningkatan kelayakan pangan agar produknya sesuai standar Good Manufacturing Practice (GMP).
Tahapan pelatihan dimulai dari rangkaian sosialisasi yang diadakan Sucofindo Cabang Semarang bersama Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Semarang.
Advertisement
Menurut Surveyor Sucofindo Semarang, Kurnia Andikasari proses pelatihan bagi pelaku usaha guna menjaga kelayakan mutu produk rokok kretek sekaligus keberlanjutan perizinan pangan tiap pelaku industri sangat penting.
"Agar konsumen itu aman," kata Kurnia, Rabu (18/09/24).
Mengajak 30 tenaga operator dan perwakilan manajemen perusahaan di Hotel Dalu Majapahit Semarang yang berasal dari perusahaan rokok kretek yaitu PT Mekar Jaya Sentosa Sampurna yang menjadi mitra HM Sampoerna sebagai produsen rokok kretek.
Mereka dibekali pengetahuan dalam mengidentifikasi dan mencegah risiko. Juga penerapan prosedur standar operasional (SOP) yang baik.
Dengan demikian, industri rokok dapat menghasilkan produk yang konsisten, berkualitas, dan aman bagi konsumen, sambil menjaga reputasi perusahaan serta mematuhi persyaratan legal yang berlaku.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting seperti pengelolaan bahan baku, proses produksi yang higienis, pengawasan mutu, dan pengendalian lingkungan produksi.
"Tujuannya untuk meminimalisir risiko kontaminasi produk, menjaga integritas proses produksi, serta mematuhi regulasi pemerintah dan standar internasional," kata Kurnia.
Saat ini ada 12 mitra binaan industri rokok yang diwajibkan mengikuti kegiatan pelatihan GMP. Oleh karena itu, setiap pihak di dalam perusahaan perlu mematuhi standar GMP demi mewujudkan target perusahaan.
"Komitmen antar berbagai pihak di dalam perusahaan perlu dijalankan secara terus-menerus untuk tetap mencapai indikator yang dibutuhkan," katanya.