Kawasan Borobudur Direvitalisasi, Berikut Daftar Proyeknya

InJourney tengah melakukan re-masterplan kawasan Borobudur. Langkah ini bertujuan menjadikan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata kelas dunia

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Sep 2024, 12:15 WIB
Ilustrasi Candi Borobudur. (Photo by Eugenia Clara on Unsplash)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, bersama anak perusahaannya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM), tengah melakukan re-masterplan kawasan Borobudur. Langkah ini bertujuan menjadikan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata kelas dunia.

"Penataan ulang Borobudur bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan pendekatan berkelanjutan, kami berkomitmen menjaga Borobudur tetap relevan di tengah perubahan zaman, sebagai simbol harapan dan inovasi," kata Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, Rabu (18/9/2024).

Candi Borobudur, yang merupakan salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), diproyeksikan menjadi destinasi berkelas dunia sejalan dengan visi InJourney untuk membangun destinasi wisata yang inklusif.

"Re-masterplan ini bertujuan mempertahankan Borobudur sebagai monumen Buddha terbesar di dunia, sekaligus menjadi pusat spiritual, edukasi, dan budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan," tambah Maya.

Daftar Pengerjaan Revitalisasi

Dalam re-masterplan tersebut, InJourney menerapkan empat pilar utama: spiritual, konservasi, pendidikan, dan pariwisata. Pilar spiritual melibatkan penataan ruang, fasilitas, serta kegiatan spiritual melalui revitalisasi ruang terbuka hijau untuk aktivitas meditasi. Pilar konservasi fokus pada pelestarian situs budaya, revitalisasi lanskap, serta pengaturan alur kunjungan wisatawan dan kuota pengunjung Candi.

Pilar pendidikan mencakup pengembangan fasilitas edukasi, sementara pariwisata diarahkan pada pengembangan wisata berkelanjutan.

Salah satu proyek strategis yang diusung adalah pengembangan Zona 2, termasuk aforestasi dan pendirian Borobudur Spiritual Sanctuary. Tempat ini akan menjadi pusat meditasi, pendidikan, dan pelestarian nilai spiritual, memungkinkan pengunjung merasakan kekuatan spiritual Borobudur.

IDM juga mengadopsi pendekatan ramah lingkungan dalam pengembangan Zona 2, dengan mengembalikan koefisien dasar bangunan (KDB) di kawasan Borobudur menjadi di bawah 4 persen, sesuai rekomendasi UNESCO. “Ruang terbuka hijau ini tidak hanya memperindah kawasan, tetapi juga menciptakan ruang kontemplasi bagi pengunjung,” ujar Direktur Utama IDM, Febrina Intan.

Tambah Fasilitas Baru

InJourney juga menambah fasilitas baru seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur yang dibangun di area seluas 10,74 hektar.

Proyek ini, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, akan meningkatkan daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya, memperkaya pengalaman wisatawan dengan fasilitas modern dan akses yang lebih baik. IDM juga berkomitmen mendukung para pedagang lokal melalui pelatihan dan pemberdayaan.

 


Peningkatan Konektivitas Wisatawan Internasional

Gambar ini diambil pada 10 Mei 2016 menunjukkan matahari terbit di atas Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (GOH CHAI HIN / AFP)

Sebagai upaya mendukung Borobudur menjadi destinasi wisata kelas dunia, peningkatan konektivitas internasional menjadi prioritas.

Salah satu inisiatif utama adalah kerjasama dengan maskapai Thai Airways, yang memungkinkan penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta.

Langkah ini diharapkan meningkatkan akses bagi wisatawan internasional, khususnya dari Asia Tenggara.

Saat ini, jumlah kunjungan ke Candi Borobudur pada musim puncak mencapai 1,4 juta wisatawan, dengan 10% di antaranya berasal dari mancanegara.

Dengan adanya konektivitas udara antara Thailand dan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), diharapkan kunjungan wisatawan internasional meningkat lima kali lipat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya