Bantah soal 2 Lindu Berbarengan, BMKG: Hanya 1 Gempa di Kabupaten Bandung

Gempa magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024 pada pukul 09.41WIB.

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 18 Sep 2024, 12:38 WIB
Gempa magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024 pukul 09.41.08 WIB. (Foto: BMKG)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hanya ada satu gempa yang terjadi pada hari ini, Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Gempa dengan magnitudo 4,9 (sebelumnya dilaporkan 5,0) terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Gempanya hanya satu," ujar Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono kepada Liputan6.com, Rabu.

"Di Kabupaten Bandung," lanjut dia.

BMKG sebelumnya mengunggah informasi terbaru soal gempa bumi yang mengguncang Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024 melalui akun resmi X atau Twitter @infoBMKG. Ada 2 lokasi yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut,

"#Gempa Mag:5.0, 18-Sep-2024 09:41:07WIB, Lok:7.22LS, 107.70BT (21 km BaratDaya KAB-GARUT-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tulis BMKG.

Sesaat kemudian, BMKG kembali menginformasikan gempa. "#Gempa Mag:5.0, 18-Sep-24 09:41:08 WIB, Lok:7.19 LS,107.67 BT (24 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG".

Hal ini menjadi perbincangan dan kewaspadaan bagi warga sekitar. Salah satu akun X mengunggah dua informasi BMKG yang menyatakan terjadinya gempa bumi pada dua daerah tersebut dalam waktu yang bersamaan.

"GILAAAA DI WAKTU YG SAMA DONG 2 GEMPA," demikian dikutip.

 


Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Bandung

Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Gempa bumi magnitudo 5.0 yang kini mutakhirkan menjadi 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024 pukul 09.41.08 WIB. Menurut Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut merupakan gempa tektonik.

Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono dalam siaran persnya.

Dia mengatakan, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan truk berlalu).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

Episenter gempa ini terletak pada koordinat 7,23° Lintang Selatan, 107,65° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

 

 

Infografis BMKG Sebut Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya