Liputan6.com, Jakarta Philip Morris International (PMI) merupakan perusahaan besar di balik rokok Marlboro, baru saja menjual perusahaan inhaler Inggris yakni Vectura Group, dengan harga yang sangat rendah.
Dikutip dari BBC pada rabu (18/9/2024), Philip Morris International menjual Vectura seharga £150 juta (USD 198 juta), meskipun mereka membelinya tiga tahun lalu dengan harga lebih dari £1 miliar.
Advertisement
Ketika PMI pertama kali membeli Vectura, banyak orang mengkritik langkah PMI tersebut. PMI, yang menghasilkan uang dari penjualan rokok, membeli perusahaan yang membuat inhaler untuk menangani penyakit paru-paru seperti asma.
Namun, PMI membela langkah ini sebagai bagian dari strategi mereka untuk beralih dari bisnis rokok ke bisnis "bebas asap" seperti vaping (rokok elektrik).
PMI mengumumkan bahwa mereka menjual Vectura ke perusahaan elektronik bernama Molex Asia Holdings. Dalam pernyataan mereka, PMI mengatakan bahwa penjualan ini akan "membebaskan Vectura dari beban kendala eksternal dan kritik yang tidak masuk akal terkait kepemilikan kami."
Selanjutnya Molex akan membayar £150 juta atau sekitar Rp2,85 triliun di awal dan mungkin membayar tambahan £148 juta sekitar Rp2,81 triliun jika syarat-syarat tertentu terpenuhi. Kesepakatan ini masih membutuhkan persetujuan dari pihak berwenang.
Jacek Olczak selaku pimpinan PMI juga menekankan bahwa perusahaan masih berkomitmen untuk berinovasi di bidang kesehatan, jadi mereka belum benar-benar meninggalkan sektor inhaler. Langkah membeli Vectura sebelumnya adalah bagian dari rencana PMI untuk menciptakan "dunia bebas asap rokok".
Dua Pertiga Pendapatan PMI berasal dari Penjualan Lainnya
PMI ingin agar pada tahun 2030, dua pertiga dari pendapatan mereka berasal dari penjualan produk non rokok. Namun, beberapa organisasi kesehatan tetap skeptis terhadap janji PMI ini, karena PMI masih menghasilkan miliaran pound dari penjualan rokok.
Laporan keuangan terbaru mereka menunjukkan bahwa lebih dari 60% penjualan PMI yang bernilai $9,47 miliar (£7,19 miliar) berasal dari rokok. Selama periode tersebut, PMI memegang 23,6% pangsa pasar rokok global.
Di Inggris, berita ini datang bersamaan dengan rencana pemerintah baru Partai Buruh yang mempertimbangkan larangan merokok di luar ruangan dan pub. Pakar kesehatan mendukung rencana ini, tetapi banyak pemilik pub khawatir larangan ini akan berdampak buruk pada bisnis mereka.
Advertisement