Tips Melakukan Detoks Kafein, Cegah Kecanduan dan Jaga Kesehatan Tubuh yang Seimbang

Apa sih pentingnya detoksifikasi kafein dan gimana cara melakukannya dengan tepat? Cek artikel ini selengkapnya!

oleh Wuri Anggarini diperbarui 18 Sep 2024, 16:09 WIB
Ilustrasi kopi. (c) AllaSerebrina/Depositphotos.com

Liputan6.com, Jakarta Siapa nih yang sering butuh asupan kopi pagi buat meningkatkan semangat dan mendukung produktivitas? Memiliki kandungan kafein, zat yang satu ini memang bekerja untuk membuatmu lebih terjaga sekaligus meningkatkan fokus dan konsentrasi. Nggak heran secangkir kopi di pagi hari jadi minuman yang dipilih untuk mendapatkan asupan kafein.

Tapi, tahu nggak sih kalau ternyata sesekali kamu juga perlu melakukan detoksifikasi kafein? Apa sih pentingnya dan gimana cara melakukannya dengan tepat? Cek artikel ini selengkapnya!


Cara Kerja Kafein di dalam Tubuh

Ilustrasi biji kopi. (c) wako_megumi/Depositphotos.com

Kafein sebenarnya adalah zat alami yang bisa ditemukan di lebih dari 60 jenis tanaman, termasuk teh, kopi, dan cokelat. Kandungannya berperan untuk meningkatkan energi yang tentunya dapat membantu seseorang lebih produktif.

Cara kerjanya juga unik. Kamu mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menghabiskan kopi yang sedang dinikmati dan efeknya akan dirasa 1 jam setelahnya. Hingga 6 jam kemudian, kadar kafein masih tetap ada di dalam tubuh dan bisa bertahan sekitar 10 jam hingga benar-benar bersih dari dalam darah.


Mengapa Perlu Detoks Kafein?

Ilustrasi perempuan minum kopi. (c) AndreyBezuglov/Depositphotos.com

Lalu, kenapa harus melakukan detoks kafein? Bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, hal ini penting karena kafein dapat memberikan efek detak jantung meningkat. Selain itu, minuman berkafein juga memiliki kadar diuretik yang tinggi sehingga ibu hamil bisa berpotensi untuk buang air kecil terus-menerus. Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi bagi ibu hamil.

Tapi, detoks kafein nggak hanya berhubungan dengan ibu hamil saja. Kafein juga mempengaruhi mood, kewaspadaan, tekanan darah, dan fungsi jantung secara menyeluruh. Beberapa hal ini bisa jadi tanda kalau kamu perlu melakukan detoks kafein:

- Minum kopi jadi kebiasaan, bukan hanya untuk meningkatkan fokus. Dalam kondisi ini, kamu mungkin bisa mengonsumsi kafein lebih dari 1 gelas per harinya.

- Mengalami kondisi mudah merasa cemas atau sulit berkonsentrasi dibandingkan biasanya.

- Mengalami insomnia karena efek kelebihan kafein di dalam tubuh

- Sering mengalami gangguan pencernaan karena kafein dapat meningkatkan asam lambung di dalam tubuh.


Trik Melakukan Detoks Kafein

Ilustrasi pria minum kopi. (c) Vadymvdrobot/Depositphotos.com

Detoks kafein nggak bisa dilakukan dengan tiba-tiba karena bisa memberikan efek sakit kepala, migrain, hingga brain fog. Biar detoksifikasi yang kamu lakukan lancar, berikut ini panduannya:

1. Cek berapa jumlah kafein yang kamu konsumsi setiap harinya, hal ini penting untuk menerapkan strategi detoks yang lebih efektif.

2. Coba beralih ke kombinasi kopi 50% decaf dan 50% regular. Jika sudah beradaptasi dengan efeknya, kamu bisa menaikkan kadar decaf jadi lebih tinggi setiap harinya.

3. Setelah tubuh beradaptasi dengan baik, kamu bisa mulai berhenti mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh. Coba buat jadwal minum kopi jadi setiap 3 hari sekali, lalu buat durasinya makin panjang jadi seminggu sekali.

4. Ciptakan rutinitas baru untuk meningkatkan semangat, misalnya dengan rutin olahraga setiap hari. Latihan fisik secara rutin dapat membantu tubuh jadi lebih fit sekaligus meningkatkan konsentrasinya.

Beberapa tips di atas bisa jadi panduan untuk melakukan detoks kafein yang bisa dicoba mulai sekarang. Yuk, saatnya terapkan demi kesehatan tubuh lebih seimbang!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya