Liputan6.com, Lampung - Aksi teror pelemparan bom molotov kembali terjadi di Kota Bandar Lampung. Kini, rumah seorang janda berinisial SA (45) di Jalan Purnawirawan, Kecamatan Langkapura, kota setempat dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK), pada Rabu (18/9/2024) dini hari. Peristiwa tersebut baru dilaporkan oleh korban ke pihak kepolisian sekira pukul 08.00 WIB. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban sekitar pukul 09.25 WIB.
Di lokasi kejadian terlihat sisa pecahan kaca dari botol bom molotov yang diduga dilempar oleh OTK ke teras rumah korban dan telah diamankan Tim Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung sebagai barang bukti. Kepada wartawan, Ketua RT 10, Lingkungan 01 Gunung Terang, Suparman mengonfirmasi adanya peristiwa dugaan teror bom molotov di Kecamatan Langkapura. "Iya benar, ada peristiwa dugaan pelemparan bom molotov ke teras rumah korban SA. Rumah itu hanya dihuni oleh dua orang, korban bersama putranya berinisil SYP yang masih balita," kata Suparman kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).
Advertisement
Dia menuturkan, awalnya korban tak mengetahui bahwa rumahnya telah dilempari bom molotov oleh OTK. Korban baru mengetahui ketika hendak mengantar anaknya berangkat sekolah pada pagi hari. "Dari keterangan korban, baru mengetahui peristiwa itu ketika keluar rumah hendak mengantar anaknya sekolah. Korban melihat ada pecahan kaca di depan teras rumahnya serta alas kaki yang telah terbakar," tuturnya.
Masih dari keterangan korban, kata Suparman, korban mengaku memang mendengar suara ledakan di depan rumahnya. Namun, tak menaruh curiga lantaran korban mengira suara ledakan tersebut bersumber dari tiang listrik di depan rumah.
Secara terpisah, Kapolsek Kemiling, Iptu Sutomo mengatakan, telah mendapat laporan tersebut. Dia mengatakan, personelnya telah melakukan oleh TKP di lokasi kejadian. "Iya benar, tim Inafis Polresta Bandar Lampung sudah olah TKP. Saat ini masih dalam penyelidikan, tim juga sudah mengumpulkan bahan keterangan dari sejumlah saksi. Mohon waktu, nanti kami informasikan lebih lanjut," jelas Sutomo.