Liputan6.com, Jakarta - Jantung adalah organ yang fungsinya sangat vital bagi kehidupan kita. Organ yang terdiri dari kumpulan otot ini berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh, yang membawa oksigen dan sari makanan yang kita butuhkan untuk metabolisme. Dengan rata-rata 72 denyut per menit, organ ini memompa 4-7 liter darah per menit dan tak boleh terhenti barang sedetik pun.
Kesehatan jantung adalah adalah aspek terpenting dalam menjaga kualitas hidup. Akan tetapi penyakit jantung atau kardiovaskular, yang meliputi gangguan pada jantung dan pembuluh darah, masih menjadi momok menakutkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, merenggut 17,9 juta nyawa setiap tahun.
Advertisement
Masih dari catatan WHO, lebih dari empat dari lima kematian akibat penyakit kardiovaskular disebabkan oleh serangan jantung dan stroke, dan sepertiga dari kematian ini terjadi secara prematur pada orang yang berusia di bawah 70 tahun.
Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit kardiovaskular juga menjadi 'pembunuh' nomor 1 serta menjadi penyakit dengan pembiayaan terbesar jaminan kesehatan nasional (JKN) sebesar Rp15,37 triliun. Yang mengejutkan, penyakit jantung masa kini tidak hanya ditemukan pada usia tua, semakin banyak terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun.
Oleh sebab itu tak hentinya kami menyerukan setiap orang untuk peduli dan mulai merawat jantung mereka sendiri, sebagaimana tema Hari Jantung Sedunia tahun ini, Use Heart for Action. Di samping mendorong para pengambil kebijakan untuk lebih serius dalam menanggulangi penyakit ini, kita juga perlu beraksi untuk mengadvokasi perubahan perilaku dan aktivitas fisik.
Manfaat Pemeriksaan Tekanan Darah Secara Rutin
Coba bayangkan dunia tanpa serangan jantung dan stroke. Saya kira itulah harapan semua orang di kolong langit ini. Sehingga di OMRON, kami berusaha keras untuk menyediakan perawatan kesehatan yang dipersonalisasi bagi semua orang dan AI, untuk membantu memprediksi penyakit kardiovaskular, mendukung diagnosis, serta menyarankan pengobatan dan perawatan berdasarkan data vital yang diukur di rumah.
Kami selalu meyakini bahwa pemantauan tekanan darah di rumah adalah langkahpenting untuk mencegah penyakit jantung dan stroke sejak dini. Hubungannya terletak pada kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi), yang sampai ini masih dianggap sebagai silent killer, karena seringkali ia tidak menunjukkan gejala sampai menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau gagal ginjal.
Dengan rutin memeriksa tekanan darah di rumah, kita dapat mendeteksi masalah sejak dini sebelum kondisi tersebut berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Deteksi dini ini memungkinkan penanganan lebih cepat dan lebih efektif untuk mengelola tekanan darah.
Tekanan darah tinggi yang tidak termonitor dan terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan jantung dari waktu ke waktu, sehinga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Dengan mengetahui dan memantau tekanan darah secara rutin, kita bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menurunkan tekanan darah, seperti perubahan gaya hidup, pola makan yang lebih sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan penggunaan obat-obatan, jika diperlukan.
Pemeriksaan teratur tekanan darah akan memberikan gambaran yang jelas bagaimana gaya hidup mempengaruhi kesehatan organ jantung kita yang vital ini. Jika tekanan darah tinggi, kita akan terpicu untuk memeriksa apakah konsumsi garam dalam diet kita sehari-hari terbilang tinggi, terdorong untuk berhenti merokok atau stop mengonsumsi alkohol, mulai menerapkan pola makan yang lebih sehat, termasuk mengurangi stres dan rutin berolahraga.
Selain tekanan darah, memantau aktivitas listrik jantung (EKG) dan fibrilasi atrium (AFib) juga sangat penting. AFib adalah gangguan irama jantung dengan denyut jantung tidak beraturan dan cepat, yang meningkatkan risiko stroke dan masalah jantung lainnya jika tidak ditangani. Deteksi dini AFib melalui pemantauan EKG dapat secara signifikan mengurangi risiko ini dan memungkinkan penanganan yang tepat waktu. OMRON telah menyediakan alat monitor tekanan darah dengan fitur bawaan untuk memantau tidak hanya tekanan darah, tetapi juga EKG dan juga menunjukkan AFib dalam satu perangkat.
Pemantauan tekanan darah, EKG, dan AFib secara mandiri di rumah sangat penting bagi orang dengan hipertensi atau kondisi kardiovaskular lainnya. Hal ini mendorong kedisiplinan dalam perawatan dan memungkinkan tenaga kesehatan untuk menilai kondisi pasien dengan lebih akurat dan real-time, sehingga memungkinkan perawatan yang lebih tepat dan efektif.
Pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan mandiri di rumah juga bermanfaat bagi mereka yang sudah terdiagnosis hipertensi atau penyakit kardiovaskular lainnya, sehingga mereka terdorong untuk lebih disiplin dan tertib dalam pengobatan. Di samping membantu tenaga medis mengevaluasi kondisi pasien dengan lebih akurat dan meresepkan perawatan yang lebih presisi.
Serta yang tak kalah penting juga, memantau tekanan darah secara mandiri di rumah dapat membantu kita menghemat biaya kesehatan dalam jangka panjang. Menghindari komplikasi yang serius dan rawat inap akibat penyakit jantung bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk perawatan medis.
Pemeriksaan tekanan darah secara mandiri di rumah adalah langkah sederhana, tapi sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung kita sejak dini. Semua iniakan berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung dan komplikasinya, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup kita.
Advertisement
Bagaimana Memeriksa Tekanan Darah Mandiri yang Benar?
Mengutip dari Pedoman Pengukuran Tekanan Darah di Rumah oleh Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, maka pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara:
- Pengukuran dilakukan setiap hari, sekurang-kurangnya 3 hari sebelum jadwal kontrol.
- Pengukuran dilakukan pagi hari, satu jam setelah bangun tidur dan berkemih, sebelum sarapan dan sebelum minum obat hipertensi. Lakukan juga pada malam hari sebelum tidur.
- Tidak merokok, makan, minum, berolahraga, mengonsumsi kafein, setidaknya 30 menit sebelum pengukuran.
- Lakukan di ruangan yang tenang dan nyaman, telapak kaki menapak di lantai, punggung disandarkan, dan lengan diistirahatkan di meja.
- Manset sesuai ukuran lengan atas dan dililitkan dengan posisi bagian bawah manset 2-3 cm di atas lipatan lengan. Pakaikan manset pada lengan yang tidak dominan, atau jarang digunakan beraktivitas.
- Lakukan pengukuran berulang, 2-3 kali pengukuran dengan beda waktu 1-2 menit, kemudian diambil angka rata-rata. Catat hasil pengukuran sebagai dokumentasi dan bisa dikonsultasikan dengan dokter.
- Diagnosis hipertensi dalam pemeriksaan mandiri di rumah sudah bisa ditegakkan jika tekanan darah >135 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >85 mmHg.
Infografis Hidrasi Sehat
Advertisement