Investor Menunggu Keputusan The Fed, IHSG Ditutup Melemah

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Sep 2024, 22:00 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Rabu sore. Pada hari ini pelaku pasar masih bersikap wait and see terhadap kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed.

Pada Rabu (18/9/2024), IHSG ditutup melemah 2,64 poin atau 0,03 persen ke posisi 7.829,12. Sementara indeks LQ45 naik 3,32 poin atau 0,34 persen ke posisi 970,24.

“Bursa saham regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif) di saat pelaku pasar bersiap menantikan rilis kebijakan moneter The Fed yang diprediksi akan melakukan pemangkasan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dikutip dari Antara.

Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dimana Industrial Production secara bulanan naik dari sebelumnya minus 0,9 persen menjadi 0,8 persen dan data penjualan ritel tumbuh kurang agresif dimana penjualan ritel AS secara tak terduga naik 0,1 persen.

Berdasarkan data tersebut pasar memiliki pandangan meredakan kekhawatiran akan perlambatan tajam dalam ekonomi AS meskipun penjualan ritel kurang agresif, sehingga ini memberikan optimis pelaku pasar akan pemangkasan suku bunga acuannya sebagai upaya menjaga ekonomi AS.

Hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 September 2024, memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi sebesar 6 persen.

 


Gerak IHSG Hari Ini

Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,15 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 2,00 persen dan 0,71 persen.

Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 2,50 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer yang masing- masing turun sebesar 1,26 persen dan 1,17 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MMIX,GUNA, SGER, KMDS dan NEST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni NASI, TFAS, VISI, BELL dan PSAB.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.313.025 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,53 miliar lembar saham senilai Rp12,22 triliun. Sebanyak 282 saham naik 295 saham menurun, dan 222 tidak bergerak nilainya.

 


Bursa Asia

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 177,00 poin atau 0,49 persen ke 36,581,80, indeks Shanghai melemah 13,18 poin atau 0,49 persen ke 2.717,28, dan indeks Strait Times melemah 3,58 poin atau 0,10 persen ke 3.589,83.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya