Liputan6.com, Jakarta Ketika mengalami patah hati, banyak orang cenderung mendengarkan lagu-lagu sedih sebagai cara untuk mengatasi perasaan duka. Musik yang melankolis sering kali dianggap sebagai sahabat yang memahami perasaan mereka, memberikan pelarian emosional dan kesempatan untuk meresapi rasa sakit yang sedang dialami. Namun, sebuah studi dari Journal of Social and Personal Relationships (2023) mengungkapkan bahwa mendengarkan musik sedih dapat memperdalam rasa kesedihan pada beberapa individu, terutama jika mereka terlalu sering terpapar emosi yang sama.
Di satu sisi, mendengarkan musik yang penuh emosi dapat memberikan rasa pengertian dan koneksi, membuat seseorang merasa tidak sendirian dalam penderitaan. Sementara di sisi lain, terus-menerus terjebak dalam alunan lagu sedih mungkin memperpanjang rasa sakit dan kesedihan.
Advertisement
Jadi, apakah mendengarkan lagu-lagu melankolis saat patah hati dapat membantu menyembuhkan luka atau justru membuat semakin merana? Berikut penjelasannya sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari studi dari Journal of Social and Personal Relationships (2023) pada Kamis (19/9/2024):
1. Musik Sedih sebagai Terapis Emosional
Mendengarkan lagu-lagu sedih sering dianggap sebagai bentuk terapi emosional karena musik dapat membantu seseorang mengekspresikan perasaan yang mendalam. Melalui lirik dan melodi yang menyentuh, individu dapat merasakan validasi dari emosi mereka, yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Musik yang melankolis memberi ruang bagi emosi yang sulit diungkapkan secara verbal, memungkinkan seseorang untuk mengatasi kesedihan dengan lebih efektif.
Namun, jika dilakukan secara berlebihan, mendengarkan musik sedih dapat memperburuk kondisi emosional. Terus-menerus terpapar pada lagu-lagu yang memperkuat perasaan melankolis dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam emosi negatif, menghambat kemajuan menuju pemulihan, dan memperlama proses penyembuhan.
Advertisement
2. Kendala Keseimbangan Emosional
Lagu-lagu melankolis dapat memberikan rasa keterhubungan emosional dengan membuat seseorang merasa dimengerti dan tidak sendirian dalam penderitaan mereka. Ini bisa menjadi sarana yang efektif untuk mengatasi kesedihan, karena musik yang sesuai dengan perasaan dapat membantu seseorang merasa lebih terhubung dengan emosi mereka dan mengurangi rasa kesepian.
Namun, rasa kesepian dan penderitaan juga bisa muncul jika terlalu sering mendengarkan musik yang sedih. Terus-menerus fokus pada musik yang menyoroti tema kesedihan tanpa beralih ke aktivitas positif atau dukungan sosial lainnya dapat memperpanjang perasaan sedih dan menghambat proses pemulihan.
3. Refleksi Diri dari Musik Sedih
Musik yang melankolis dapat mendorong refleksi diri yang mendalam dengan membantu seseorang mengeksplorasi dan memahami emosi mereka. Mendengarkan lagu-lagu yang menyentuh hati dapat memberikan wawasan berharga tentang pengalaman pribadi dan membantu seseorang memproses perasaan mereka dengan lebih jelas, yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
Namun, jika refleksi diri terlalu terfokus pada perasaan negatif, hal ini dapat memperburuk kondisi emosional. Terus-menerus merenungkan kesedihan melalui musik tanpa mencari cara untuk maju bisa memperlambat pemulihan dan memperburuk perasaan sedih.
Secara keseluruhan, mendengarkan lagu-lagu sedih saat patah hati dapat menawarkan manfaat emosional, seperti memfasilitasi ekspresi perasaan, memberikan rasa koneksi, dan mendorong refleksi diri. Namun, penting untuk menggunakan musik dengan bijak, karena terlalu banyak mendengarkan lagu-lagu sedih dapat memperburuk perasaan dan memperlambat proses penyembuhan. Menemukan keseimbangan antara meresapi kesedihan dan bergerak maju adalah kunci untuk mendukung pemulihan yang sehat dan efektif.
Advertisement