Liputan6.com, Jakarta Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen memperkuat rantai pasok energi primer untuk pembangkit listrik di dalam negeri dan menjadi pemimpin pasar penyediaan energi sektor kelistrikan.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, pada tahun 2024, PLN EPI akan fokus menjadi market leader dalam penyediaan sumber energi primer dengan dominasi pasar di luar PLN.
Advertisement
"PLN EPI berpatokan pada lima pilar utama yang menjadi fokus roadmap PLN EPI 2022-2026," kata Iwan, Rabu (18/9/2024).
Lebih lanjut, Iwan juga menyampaikan bahwa transisi energi, ketangguhan, kepemimpinan pasar, top of mind, serta strategi harvesting 2nd curve merupakan landasan utama dalam roadmap PLN EPI yang terus dikembangkan.
"Peningkatan nilai PLN EPI Grup akan memberikan kontribusi signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan Anak Perusahaan, yang pada akhirnya akan mendorong sinergi PLN EPI Grup," tambah Iwan.
Atas komitmen dalam pemenuhan energi primer pada sektor kelistrikan, PLN EPI bisa mempertahankan prestasinya dengan memenangkan dua penghargaan di TOP GRC Awards 2024.
PLN EPI terus mendorong pengembangan bisnis berkelanjutan di masa depan dengan mengedepankan pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG) dan GRC. Dengan demikian, kinerja bisnis PLN EPI dapat terus tumbuh secara berkesinambungan.
PLN EPI Kembangkan Hidrogen Hijau untuk Produksi Amonia Hijau
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melaksanakan langkah strategis dalam pengembangan hidrogen hijau yang akan digunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi amonia hijau. Hal ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Dalam pengembangan hidrogen hijau, PLN EPI melakukan kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN Indonesia Power, dan ACWA Power.
Direktur Gas & BBM PLN Energi Primer Indonesia, Rakhmad Dewanto, mengatakan, PLN berkomitmen mempercepat pengembangan energi terbarukan, termasuk hidrogen hijau, untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
PLN saat ini menghasilkan 203 ton hidrogen hijau per tahun dari 22 instalasi hidrogen yang didukung oleh Renewable Energy Certificate dan sumber panas bumi.
"Langkah ini sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat ekosistem hidrogen hijau yang lebih luas, termasuk dengan memulai pembangunan fasilitas hidrogen hijau dan pabrik amonia hijau di Jawa Timur pada tahun 2025-2026," kata Rakhmad, Kamis (12/9/2024).
Advertisement
Produksi 15 KTPA Hidrogen Hijau
Proyek tersebut diproyeksikan akan memproduksi 15 KTPA hidrogen hijau per tahun, yang kemudian akan digunakan untuk berbagai aplikasi industri, termasuk pupuk ramah lingkungan. Pengembangan ini juga memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri, di mana amonia hijau yang dihasilkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
“Ini adalah langkah penting bagi PLN dalam membangun ekosistem hidrogen hijau yang berkelanjutan, dan kami akan terus menyediakan listrik bersih serta hidrogen hijau untuk kebutuhan industri masa depan," tambah Rakhmad.
Ia juga menegaskan bahwa hidrogen hijau dan amonia hijau yang dihasilkan akan memainkan peran kunci dalam mendukung sektor industri yang lebih bersih di Indonesia, terutama dalam upaya dekarbonisasi.
Langkah strategis PLN EPI ini merupakan bagian dari peta jalan 10 tahun Kementerian BUMN untuk menjadi pelopor ekonomi hijau di Indonesia. Kerja sama dengan mitra internasional seperti ACWA Power diharapkan dapat mempercepat adopsi energi hijau di berbagai sektor dan memperkuat posisi Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim di tingkat global.