Liputan6.com, Beirut - Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka akibat gelombang kedua ledakan dari perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon, kata kementerian kesehatan negara itu.
Laporan BBC yang dikutip Kamis (19/9/2024) menyebut kali ini walkie talkie yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah meledak di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Lembah Bekaa, dan Lebanon selatan - wilayah yang dianggap sebagai benteng pertahanannya. Beberapa ledakan terjadi selama pemakaman bagi sekitar 12 orang yang menurut kementerian tewas ketika pager anggota Hizbullah meledak pada hari Selasa (17/9).
Advertisement
Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan walkie talkieitu. Sementara pihak Israel belum berkomentar.
Serangan itu terjadi saat Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan "fase baru dalam perang" dan saat divisi tentara Israel dikerahkan kembali ke utara.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan tentang "risiko serius eskalasi dramatis" dan meminta semua pihak untuk "menahan diri secara maksimal".
"Jelas logika di balik meledaknya semua perangkat ini adalah sebagai serangan pendahuluan sebelum operasi militer besar-besaran," kata António Guterres kepada wartawan.
Kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran sudah muncul setelah 11 bulan pertempuran lintas batas yang dipicu oleh perang antara Israel dan Hamas di Gaza.
Beberapa jam setelah ledakan walkie talkie hari Rabu (18/9), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan memulangkan puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara negara itu "dengan aman ke rumah mereka".
Israel Babak Baru dalam Perang Israel
Menteri Pertahanan Yoav Gallant sementara itu mengatakan Israel "membuka babak baru dalam perang" dan bahwa "pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan".
Militer Israel mengonfirmasi bahwa satu divisi tentara yang baru-baru ini terlibat di Gaza telah dikerahkan kembali ke utara.
Adapun Hizbullah mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Hamas - yang juga didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel dan banyak negara Barat - dan hanya akan menghentikan serangan lintas batasnya setelah pertempuran di Gaza berakhir. Indikasi tentang apa yang akan dilakukan kelompok itu selanjutnya dapat muncul pada hari Kamis (19/9), ketika pemimpinnya yang kuat, Hassan Nasrallah, akan memberikan pidato.
Ledakan mematikan dari walkie talkie pada hari Rabu (18/9) merupakan penghinaan lain bagi Hizbullah dan kemungkinan indikasi bahwa seluruh jaringan komunikasinya mungkin telah disusupi oleh Israel.
Sementara itu, banyak warga Lebanon masih terkejut - dan marah - dengan apa yang terjadi pada hari Selasa (17/9), ketika ribuan pager meledak pada saat yang sama, setelah orang-orang menerima pesan yang mereka yakini berasal dari kelompok itu.
12 orang - termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun - tewas dan 2.800 lainnya terluka oleh ledakan itu, menurut menteri kesehatan Lebanon.
Advertisement
Walkie Talkie Jenis VHF Genggam ICOM-V82
Tim BBC sedang menghadiri pemakaman empat orang yang tewas di pinggiran selatan Beirut, Dahiya, pada hari Rabu (18/9) ketika mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 17:00 waktu setempat (14:00 GMT). Lalu terjadi kekacauan dan kebingungan di antara para pelayat, dan laporan mulai berdatangan tentang ledakan yang terjadi di bagian lain negara itu.
Satu video media sosial yang belum dikonfirmasi memperlihatkan seorang pria jatuh ke tanah setelah ledakan kecil selama apa yang tampak seperti prosesi Hizbullah yang dihadiri oleh banyak orang.
Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 30 ambulans telah menanggapi ledakan di pinggiran selatan ibu kota, serta di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa.
Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan ledakan mematikan itu "menargetkan walkie talkie". Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah juga mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa walkie talkie yang digunakan oleh para anggotanya telah meledak.
Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah Lebanon mengatakan seorang pria tewas ketika walkie talkie meledak di dalam sebuah toko yang menjual perangkat seluler di Chaat, di Lembah Bekaa utara. Mereka mengidentifikasi perangkat itu sebagai ICOM-V82 handheld VHF radio (radio VHF genggam ICOM-V82), yang merupakan model yang sekarang dihentikan produksinya, buatan produsen elektronik ICOM yang berbasis di Jepang. NNA mengatakan ICOM-V82 lainnya meledak di sebuah rumah di pinggiran kota Baalbek.
Rekaman video menunjukkan kerusakan akibat kebakaran pada meja dan dinding, serta bagian-bagian yang rusak dari apa yang tampak seperti walkie talkie yang bertuliskan "ICOM".
Foto-foto di media sosial dari dua lokasi lain tampak memperlihatkan model yang sama.
Walkie Talkie Dibeli 5 Bulan Lalu Bersama dengan Pager yang Meledak, Israel Tanam Peledak?
Kantor berita Reuters mengutip sumber keamanan Lebanon yang mengatakan walkie talkie tersebut dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu - sekitar waktu yang sama dengan pembelian pager.
Situs berita Axios mengutip dua sumber yang mengatakan bahwa badan intelijen Israel telah memasang bom pada ribuan walkie talkie sebelum mengirimkannya ke Hizbullah sebagai bagian dari sistem komunikasi darurat kelompok itu di masa perang.
BBC meminta kantor ICOM di Inggris untuk mengomentari laporan tersebut, tetapi kantor tersebut merujuk semua permintaan media ke kantor pers perusahaan di Jepang.
Sumber-sumber AS dan Lebanon mengatakan kepada New York Times dan Reuters bahwa Israel telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam pager yang meledak pada hari Selasa (19/9). Seorang dokter mata di salah satu rumah sakit di Beirut mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 60% dari orang-orang yang pernah ia temui telah kehilangan sedikitnya satu mata, dan sebagian besar juga kehilangan satu tangan.
“Mungkin ini adalah hari terburuk dalam hidup saya sebagai seorang dokter. Saya yakin jumlah korban dan jenis kerusakan yang terjadi sangat besar," kata Dr. Elias Warrak. "Sayangnya, kami tidak dapat menyelamatkan banyak mata, dan sayangnya kerusakan tidak hanya terjadi pada mata - beberapa di antaranya mengalami kerusakan di otak selain kerusakan wajah."
Advertisement