Liputan6.com, Jakarta Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin kenaikan pasar saham Asia-Pasifik pada Kamis, setelah para pedagang menilai keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk memotong suku bunga acuan sebesar setengah persen.
Dikutip dari CNBC, Kamis (19/9/2024), Indeks Nikkei dan Topix yang lebih luas sama-sama naik sekitar 2%. Yen Jepang melemah terhadap dolar AS ke level 143,09.
Advertisement
Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,5%, membawa kisaran target suku bunga menjadi 4,75% hingga 5%.
Sejalan dengan The Fed, Otoritas Moneter Hong Kong juga memotong suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%, karena mata uang kota tersebut dipatok terhadap dolar AS.
Indeks Hang Seng Hong Kong diprediksi dibuka datar, bertahan di level penutupan Selasa di 17.660. Pasar Hong Kong kembali beroperasi setelah libur umum pada Rabu.
Sementara itu, PDB Selandia Baru untuk kuartal kedua menyusut sebesar 0,2% dari kuartal sebelumnya, lebih baik dari perkiraan survei Reuters yang memperkirakan penurunan 0,4%.
Data Dinanti Investor
Investor di Asia juga akan mencermati data perdagangan bulan Agustus dari Malaysia serta angka pengangguran dari Australia.
Bank of Japan dijadwalkan memulai pertemuan dua hari yang akan berakhir Jumat, di mana para bankir sentral akan membuat keputusan kunci terkait suku bunga, setelah bank sentral Jepang mengakhiri kebijakan suku bunga ultra-rendah yang telah berlangsung selama beberapa dekade awal tahun ini.
Di Korea Selatan, indeks saham unggulan Kospi naik 0,57% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik hampir 1%.
Indeks saham S&P/ASX 200 Australia juga mencatat kenaikan tipis sebesar 0,15% pada saat pembukaan perdagangan.
Futures indeks CSI 300 Tiongkok tercatat di 3.191, sedikit lebih rendah dari penutupan Selasa di 3.195,76.
Saham Amerika Serikat
Semalam di Amerika Serikat, ketiga indeks utama mengalami penurunan. Dow Jones Industrial Average turun 0,25% menjadi 41.503,1, sedangkan S&P 500 turun 0,29% dan ditutup pada 5.618,26. Nasdaq Composite juga mengalami penurunan 0,31% menjadi 17.573,3.
Meski sempat mencatat rekor tertinggi dalam perdagangan intraday, baik Dow Jones maupun S&P 500 berbalik arah dan ditutup melemah.
Advertisement