3 Alasan Ikan Petek Kurang Dilirik Masyarakat untuk Jadi Lauk, Padahal Tinggi Protein

Ikan petek bukan bintang utama dalam sajian lauk. Setidaknya, terdapat tiga faktor yang bikin ikan petek tidak digemari untuk jadi lauk.

oleh Benedikta DesideriaAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Sep 2024, 11:00 WIB
Ikan petek, yang sering kali diolah menjadi ikan asin dengan harga terjangkau (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bekasi- Nama ikan petek tengah naik daun karena digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) untuk susu ikan.

Sebelumnya, ikan petek memang kurang dilirik oleh masyarakat untuk dijadikan lauk atau bahan pangan lainnya. Padahal ikan petek mengandung kalsium dan protein yang tinggi. Lalu, ikan petek juga mengandung zat gizi lain seperti asam folat, zat besi, dan DHA.

Menurut Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widya Rustyanto bukan tanpa alasan ikan petek tidak terlalu digemari.

Ukuran ikan petek kecil, dagingnya yang sedikit dan tak selezat ikan lain membuat ikan ini tak menjadi favorit banyak orang seperti disampaikan Widya.

"Ikannya banyak tapi tidak ekonomis, kan dagingnya tipis, kalau mau diapa-apain enggak bisa. Paling dibikin ikan asin," ujar Widya saat ditemui di Pabrik PT. Berikan Bahari Indonesia cabang Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).

"Ikannya banyak tapi tidak ekonomis. Kan dagingnya tipis, kalau mau diapa-apain enggak bisa. Paling dibikin ikan asin," ujar Widya saat ditemui di Pabrik PT. Berikan Bahari Indonesia cabang Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).

Sampai saat ini, harga jual ikan petek masih di bawah Rp10.000 per kilogram.

"Meskipun penyerapan HPI tidak terlalu besar, populasi ikan petek masih melimpah," tambah Widya.

 


Ikan Petek Naik Kelas, Jadi Bahan Utama Susu Ikan

Kini, ikan petek tak bisa dianggap remeh. Pasalnya, ikan ini mulai jadi perbincangan usai jadi bahan dasar HPI untuk pembuatan susu ikan.

Produk susu ikan adalah hasil olahan HPI yang dibuat di pabrik PT. Berikan Bahari Indonesia, Indramayu.

HPI kemudian dikirim ke pabrik Berikan Bahari di Bekasi untuk dibuat produk turunan seperti susu ikan, cookies, dan bumbu dapur.


Kenapa Susu Ikan Pakai Ikan Petek?

Setiap harinya, PT Berikan Bahari Indonesia di Bekasi Timur, Jawa Barat memproduksi 2.000 dus. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

CEO PT. Berikan Bahari Indonesia Yogi Aribawa --produsen susu ikan-- punya alasan mendasar memilih ikan petek. Pihaknya berupaya memanfaatkan ikan-ikan yang selama ini tidak banyak dilirik orang untuk diolah menjadi produk yang lebih memiliki nilai jual.

“Contoh ikan yang digunakan untuk pembuatan susu ikan adalah semua jenis ikan segar yang daya jualnya rendah seperti pepetek atau petek,” kata Yogi dalam temu media bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Selasa (17/9/2024) di Indramayu, Jawa Barat.

 


Ketesediaan Ikan Petek Melimpah

Ikan petek, biasanya diolah jadi ikan asin murah, kini naik kelas sebagai bahan utama susu ikan. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Salah satu alasan mengapa ikan petek dipilih sebagai bahan dasar susu ikan adalah karena ketersediaannya yang melimpah dan harganya yang murah.

Selain itu, proses pengolahan hidrolisat protein pada ikan ini memungkinkan pemisahan antara protein ikan dan tulangnya, sehingga menghasilkan tepung protein berkualitas tinggi.

Proses ini juga menjadikan ikan petek sebagai pilihan ideal untuk produk pangan alternatif yang kaya akan protein dan rendah lemak.

 

Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya