Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga acuan 50 basis poin dalam pertemuan dua hari 17-18 September 2024. Dengan demikian, suku bunga dana federal The Fed ke kisaran antara 4,75%-5%.
Dengan keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter, sentimen di pasar kripto tampaknya akan tetap positif dalam waktu dekat. Namun, pasar juga menunggu data ekonomi Amerika Serikat, seperti Personal Consumption Expenditures (PCE) yang bisa menjadi penentu arah kebijakan selanjutnya.
Advertisement
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menuturkan, Bitcoin memang akan naik, tetapi tidak akan langsung melonjak drastis seperti 'God Candle.' Ia mengatakan, masih ada kemungkinan penurunan atau fluktuasi di beberapa momen sebelum tren bullish berlanjut.
"Para investor kini fokus pada rilis data PCE pada 27 September untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi inflasi di AS," ujar analis Fyqieh seperti dikutip dari keterangan resmi, ditulis Jumat (20/9/2024).
Data PCE akan menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter ke depan, yang berpotensi memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika inflasi menunjukkan penurunan, ada kemungkinan The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran yang dapat memperkuat sentimen positif di pasar kripto.
Sebaliknya, jika inflasi masih tinggi, volatilitas bisa meningkat dan memicu aksi jual di pasar. Fyqieh Fachrur menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengambil posisi di pasar kripto saat ini.
Volatilitas Pasar Tetap Tinggi
"Meskipun momentum positif saat ini terlihat menjanjikan, volatilitas pasar kripto tetap tinggi, terutama dengan ketidakpastian global yang ada. Investor perlu melakukan uji tuntas dan mempertimbangkan potensi risiko sebelum melakukan transaksi lebih lanjut,” tutur dia.
Ke depan, pasar kripto diperkirakan akan bergerak fluktuatif dalam beberapa bulan mendatang, dengan Bitcoin diprediksi dapat mengalami perubahan harga antara 2%-3% akibat kebijakan yang diterapkan oleh The Fed.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed telah memberikan dorongan positif pada pasar kripto, terutama Bitcoin, yang naik signifikan setelah pengumuman tersebut.
Namun, dengan ketidakpastian yang masih melingkupi kebijakan moneter global, investor diimbau untuk tetap berhati-hati dalam mengambil langkah. Kombinasi kebijakan moneter yang lebih longgar dan ketidakpastian global akan terus membentuk dinamika pasar kripto dalam beberapa waktu ke depan.
Advertisement
Akhirnya The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Basis Poin, Jadi Segini
Sebelumnya, Komite Pasar Terbuka Federal Federal Reserve (FOMC) memangkas suku bunga pinjaman utamanya sebesar setengah poin persentase, atau 50 basis poin. Keputusan tersebut menurunkan suku bunga dana federal The Fed ke kisaran antara 4,75%-5%.
Sementara suku bunga tersebut menetapkan biaya pinjaman jangka pendek untuk bank, suku bunga tersebut meluas ke berbagai produk konsumen seperti hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit.
Matriks ekspektasi masing-masing pejabat The Fed menunjukkan, mereka memperkirakan akan ada penurunan satu poin persentase penuh suku bunga lagi pada akhir tahun 2025 dan setengah poin pada 2026.
"Komite telah memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen, dan menilai bahwa risiko untuk mencapai sasaran ketenagakerjaan dan inflasi secara kasar seimbang,” kata FOMC usai pertemuan suku bunga, dikutip dari CNBC International, Kamis (19/9/2024).
"Kami berusaha mencapai situasi di mana kami memulihkan stabilitas harga tanpa peningkatan pengangguran yang menyakitkan yang terkadang terjadi bersamaan dengan inflasi ini. Itulah yang kami coba lakukan, dan saya pikir Anda dapat menganggap tindakan hari ini sebagai tanda komitmen kuat kami untuk mencapai tujuan itu," ungkap Ketua The Fed Jerome Powell, dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga.
Ekonomi Solid
FOMC juga mencatat penambahan lapangan kerja telah melambat dan tingkat pengangguran telah meningkat tetapi tetap rendah.
"Pejabat FOMC menaikkan tingkat pengangguran yang diperkirakan tahun ini menjadi 4,4%, dari proyeksi 4% pada pembaruan terakhir pada bulan Juni, dan menurunkan prospek inflasi menjadi 2,3% dari 2,6% sebelumnya. Mengenai inflasi inti, komite menurunkan proyeksinya menjadi 2,6%, penurunan 0,2 poin persentase dari bulan Juni,” papar komite tersebut.
Keputusan penurunan suku bunga datang meskipun sebagian besar indikator ekonomi tampak cukup solid.
“Ini bukan awal dari serangkaian pemangkasan 50 basis poin. Pasar berpikir sendiri, jika Anda memangkas 50 basis poin, pemangkasan 50 basis poin lainnya memiliki kemungkinan besar. Namun saya pikir (Powell) benar-benar menggagalkan gagasan itu sampai batas tertentu,” kata Tom Porcelli, kepala ekonom AS di PGIM Fixed Income.
Advertisement