Wacana Sekolah Gratis Hingga SMA di Kota Batu, Ini Tanggapan Pengamat

Kota Batu yang terkenal sebagai kota wisata sangat membutuhkan banyak SDM mumpuni guna menaikkan level kota wisata tersebut lebih modern dan berkelanjutan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Sep 2024, 10:58 WIB
Calon Walikota Batu, Firhando Gumelar. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Batu - Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Malang (UM), I Wayan Dasna menilai program Calon Wali Kota Batu, Firhando Gumelar yang ingin memberikan biaya pendidikan bagi warga Kota Batu dengan program 1 KK 1 Sarjana serta gratis sekolah 12 tahun (SD hingga SMA) sangat linier dan selaras.

Dengan data BPS yang menyebutkan rata-rata lama sekolah (RLS) Kota Batu di angka 9,85 tahun, dua program Mas Gum sapaan akrab Firhando Gumelar bisa terealisasi dengan baik. Sebab I Wayan Dasna sebelum menuju 1 KK 1 Sarjana, maka Mas Gum harus menuntaskan wajib belajar 12 tahun bagi warga Batu.

"Dengan data BPS itu, berarti kan yang dari SMP banyak yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Untuk menuju visi misi 1 KK 1 sarjana, harus selesaikan dulu wajib belajar 12 tahun itu. Harus dicari penyebabnya itu apa, apakah masalah keluarga, ataukah kekurangan sekolah, atau kekurangan biaya," kata Wayan Dasna.

Menurutnya program sekolah gratis hingga SMA itu harus bisa didukung penuh oleh Pemkot Batu ketika Firhando Gumelar terpilih. Namun jika secara anggaran ada keterbatasan, Pemkot Batu di bawah kepemimpinan Firhando bisa memberikan beasiswa kepada warga yang berprestasi dan juga bagi yang kurang mampu.

Itu juga bisa diselaraskan dengan program 1 KK 1 Sarjana. Sebab jika dari SMA sudah diberi syarat-syarat khusus untuk dapat beasiswa itu, misal nilai harus stabil dan berprestasi mumpuni, maka lebih mudah untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.

"Jadi pemkot bisa menanggung biaya sekolanya saja misal, namun dengan syarat-syarat nilai tidak boleh rendah karena targetnya untuk jenjang kuliah. Nah setelah dari SMA itu, ada filterisasi lagi misal dari yang berprestasi di bidang apapun, kemudian disupport oleh Pemkot untuk berkuliah atau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi utamanya perguruan tinggi negeri sesuai dengan assesment kemampuan tersebut," katanya.

 


Beasiswa

Dia mencontohkan beberapa daerah sudah melakukan hal yang sama. Pemda memberikan beasiswa sejak SD hingga kuliah tapi dengan syarat.

Di beberapa universitas di Kota Malang, banyak Pemda yang mengirimkan siswa-siswinya berkuliah di situ. Dengan begitu, beasiswa pemerintah bisa tepat sasaran. Ada yang dari Jakarta, Madiun, Surabaya, hingga Pemda luar Pulau Jawa.

Nah untuk kuliah atau pendidikan tinggi, I Wayan Dasna memberi saran, Firhando Gumelar bisa memetakan terlebih dahulu kebutuhan SDM di Kota Batu.

Sebagai Kota Wisata, tenaga ahli itu dibutuhkan dari segala bidang di Kota Batu. Walikota nantinya harus bisa memiliki data kebutuhan dan harus disupport dengan SDM yang mumpuni dan relevan di bidangnya.

Untuk itu, Wayan menyarankan Firhando Gumelar ketika sudah jadi Walikota Batu nantinya, langsung saja menjalin dengan perguruan tinggi baik di Malang, Surabaya, Jakarta, hingga luar negeri untuk mengirim siswa-siswi terbaik Kota Batu kuliah di lokasi tersebut.

Dua program pendidikan dari Mas Gum itu menurut I Wayan Dasna, sangatlah baik dan bisa menjadi pondasi bagi SDM Kota Batu di masa mendatang. Apalagi Kota Batu yang terkenal sebagai kota wisata sangat membutuhkan banyak SDM mumpuni guna menaikkan level kota wisata tersebut lebih modern dan berkelanjutan. Bahkan jika itu terealisasi bisa menjadi generasi emas untuk Kota Batu.

Sebelumnya, Calon Walikota Batu Firhando Gumelar mencanangkan program pendidikan sekolah gratis hingga SMA dan kuliah. Hal itu ia lakukan untuk menyongsong SDM Indonesia Emas 2045 yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat. Firhando ingin warga Batu punya hak dan akses yang baik dalam bidang pendidikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya