Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dianggap memiliki magnet besar dalam menentukan peta elektabilitas dan peluang kemenangan pasangan kandidat di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Pengaruh politik Anies disebut mampu menggeser dinamika persaingan di Jakarta, mengingat popularitas dan jaringan pendukung yang kuat dan solid.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, dalam pemaparan hasil survei bertajuk "Pengaruh Anies di Pilgub Jakarta".
Advertisement
Djayadi mengungkapkan, berdasarkan proposisi perlakuan atau treatment yang digunakan dalam survei tersebut, posisi atau sikap dukungan Anies Baswedan terhadap salah satu pasangan calon (paslon) masih dilihat sebagai hal penting bagi para responden atau pemilih untuk menentukan pilihan mereka.
Adapun paslon yang resmi bertarung dalam Pilgub Jakarta 2024 adalah Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP, Ridwan Kamil-Suswono yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) dan paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
"Terutama dalam hal peningkatan atau penurunan elektabilitas dari pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK-Suswono atau membuka jalan dari salah satu paslon untuk lebih kompetitif dan memenangkan pertarungan” kata Djayadi Hanan.
Proposisi yang digunakan LSI dalam survei terdiri dari tiga treatment terkait pertanyaan siapa yang akan dipilih, yakni proposisi pertama kelompok kontrol di mana Anies Baswedan tidak mendukung siapapun, proposisi kedua kelompok treatment 1 jika Anies mendukung paslon Pramono-Rano dan ketiga adalah kelompok treatment 2 jika Anies mendukung paslon RK-Suswono.
Dari eksperimen dan analisis statistik yang dilakukan LSI, menurut Djayadi berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas paslon Pramono-Rano dan juga RK-Suswono. Misalnya dari tabel temuan survei, di mana elektabilitas paslon Pramono-Rano tanpa dukungan Anies, dari angka 29 persen menjadi 31,5 persen ketika paslon ini didukung Anies.
Sementara paslon RK-Suswono, dari angka 51,7 persen tanpa dukungan Anies, meningkat menjadi 53,7 persen jika sikap Anies mendukung paslon ini.
Begitu juga simulasi jika Anies mendukung Pramono-Rano, akan menurunkan elektabilitas paslon RK-Suswono secara tajam ke angka 40,5 persen.
Sedangkan jika Anies bersikap mendukung RK-Suswono, akan menurunkan elektabilitas Pramono-Rano menjadi 26,1 persen. Ini artinya, sambung Djayadi, pengaruh Anies menjadi penting dan signifikan bagi kenaikan atau penurunan elektabilitas kedua paslon.
"Kalau Pramono-Rano ingin lebih kompetitif atau mendekatkan jarak elektabilitas mereka dari paslon RK-Suswono, maka mereka membutuhkan dukungan dari Anies Baswedan secara terbuka, karena dari uji statistik mampu meningkatkan elektabilitas mereka dan menurunkan elektabilitas paslon RK-Suswono secara drastis atau signifikan”, papar Djayadi.
Anies Netral, RK-Suswono Diuntungkan
Begitu juga paslon RK-Suswono, lanjutnya, keduanya memerlukan dukungan dari Anies Baswedan untuk memastikan dukungan suara atau elektabilitasnya tidak turun atau tetap lebih mudah melenggang menjadi pemenang.
Paling tidak, sambung Djayadi, RK-Suswono memerlukan sikap Anies netral, supaya elektabilitas mereka tidak turun tajam. Suara dukungan yang hilang dari kedua paslon, terutama dari paslon RK-Suswono, menurut Djayadi lari kepada kelompok yang tidak memilih (golput) dan kelompok yang ragu-ragu atau tidak menjawab.
Djayadi menyatakan bahwa peta politik Pilkada Jakarta, untuk sementara paslon RK-Suswono unggul secara elektabilitas, tetapi dukungan atau peta elektabilitas Pilgub Jakarta masih cukup cair karena 60 persen pemilih baru akan menentukan pilihannya menjelang hari-H dan hampir 40 persen pemilih masih mudah berubah pilihannya. Namun secara elektoral, dukungan Anies Baswedan akan menentukan siapa pemenang kompetisi politik di Jakarta.
"Peta Pilgub Jakarta akan lebih cair lagi apabila Anies Baswedan menyatakan dukungannya kepada paslon Pramono-Anung. Sementara peta kemenangan akan lebih terkunci pada paslon RK-Suswono jika Anies Baswedan mendukung mereka”, tutup Djayadi.
Pilgub Jakarta tahun 2024 tidak diikuti oleh petahana Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, karena tidak ada partai yang mencalonkannya. Data-data hasil survei LSI di Jakarta menunjukkan bahwa sebagai petahana, Anies sebetulnya salah satu calon yang paling kompetitif dan berpeluang menang bila dicalonkan.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadapnya cukup tinggi dan banyak warga Jakarta yang menginginkannya kembali sebagai gubernur. Anies diperkirakan memiliki pendukung yang cukup solid di Jakarta.
Survei dilakukan LSI kepada sebanyak 1.200 responden yang merupakan pemilih Pilgub Jakarta pada awal September 2024.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan tingkat kesalahan atau margin of error lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Dua Pasangan Cagub-Cawagub Jakarta Berencana Temui Anies Baswedan
Diketahui, dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno, dikabarkan berencana bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Kedua pasangan ini mengklaim telah menjalin komunikasi dengan Anies untuk membahas dukungan dan strategi menghadapi Pemilihan Gubernur 2024.
Pertemuan dengan Anies bisa dianggap langkah strategis, mengingat pengaruhnya yang masih kuat di kalangan pemilih Jakarta.
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono
Bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK) mengaku optimis bisa bertemu dengan para mantan gubernur Jakarta. Tercatat, sudah ada dua yang ditemuinya, yakni Fauzi Bowo (Foke) dan Sutiyoso alias Bang Yos.
“Komunikasi-komunikasi dengan mantan gubernur Jakarta juga sudah dilakukan, Pak Foke sudah, Bang Yos sudah,” kata RK di Markas PKS Jakarta Pusat, Kemayoran, Sabtu (14/9/2024).
RK mengaku, dalam waktu dekat dirinya juga akan bertemu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Namun memang sampai hari ini waktunya belum cocok.
“Sudah kirim pesan ke Pak Ahok, Pak Anies untuk mencocokan waktunya, tapi tanggal tepat belum ada,” jelas RK.
Sebelumnya diberitakan, Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil telah menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan.
Menurut Suswono, komunikasi tersebut dilakukan melalui aplikasi pesan WhatsApp untuk mengatur jadwal pertemuan antara keduanya.
"(Komunikasi dengan Anies) Insya Allah pak Ridwan Kamil sudah ada WA-WA-an," kata Suswono kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Meski begitu, belum diketahui kapan waktu pertemuan antara dua mantan gubernur tersebut.
"Nanti, nunggu waktu dan respon dari beliau (Anies)," ujarnya.
Advertisement
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno
Sementara itu, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024, Pramono Anung dan Rano Karno, juga berencana menemui mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Pertemuan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Pramono-Rano sudah menemui mantan Gubernur DKI Jakarta lainnya, yakni Fauzi Bowo dan Sutiyoso.
"Memang kami berdua merencanakan setelah bertemu dengan Bang Foke, Bang Yos, kami akan bertemu dengan Mas Anies dalam waktu dekat," kata Pramono di Tha Acre Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).
Dalam pertemuan dengan Anies nanti, Pramono-Rano bakal menawarkan sekaligus menyampaikan apa yang menjadi gagasan program kerjanya. Dia juga ingin meminta masukan dan pandangan Anies terkait Jakarta ke depan.
"Karena semua orang mempunyai kelebihan ketika membangun Jakarta ini," ujarnya.
Diketahui, Pramono dan Rano telah melakukan pertemuan dengan Fauzi Bowo atau biasa disapa Foke. Pertemuan itu berlangsung di museum MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Kemudian, mereka melanjutkan silaturahminya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta pendahulu lainnya yakni Sutiyoso atau Bang Yos.
Anies Disebut Jadi Penentu Pemenang Pilkada Jakarta 2024, Jubir: Belum Ada Keputusan Dukungan
Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian mengatakan, Anies hingga saat ini belum memutuskan akan mendukung siapa dari ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan Angga merespons hasil survei Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang menyebut bahwa seluruh peserta pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 memerlukan dukungan Anies Baswedan.
"Sementara masih belum ada keputusan siapa yang akan didukung Pak Anies," kata Angga dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (19/9/2024).
Angga menyampaikan, Anies masih menunggu gagasan dari ketiga calon peserta pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 terlebih dahulu. Anies disebut ingin mengetahui bagaimana para pasangan calon akan membawa Jakarta dalam lima tahun kepemimpinan.
Angga bilang Anies juga meminta para pendukungnya untuk melakukan hal yang sama. Anies mengimbau, agar pendukungnya tidak buru-buru dalam memberikan dukungan.
"Untuk para pendukung Pak Anies, mari kita tunggu para paslon menyampaikan gagasannya terlebih dahulu. Masih ada waktu. Jangan terburu-buru," ujar Angga.
Menurut Angga, keputusan Anies dalam memberikan dukungan bukan sekedar soal elektabilitas. Namun, juga mengenai kesamaan visi dan gagasan.
Sayangnya, lanjut Angga hingga saat ini semua pasangan calon masih belum menyampaikan gagasan yang akan dibawa maju Pilkada Jakarta 2024.
Advertisement