Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, melakukan pendataan kerusakan rumah warga akibat bencana gempa magnitudo 5.0 yang terjadi di Kecamatan Pasirwangi, Rabu (18/9/2024).
Sekda Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, dalam pendataan perdana yang dilakukan hingga pukul 23.00 WIB Rabu malam, terdapat sekitar 1.107 unit rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat musibah bencana alam gempa bumi tersebut.
Advertisement
“Belum tahu hari ini jadi berapa jumahnya,” ujar dia, Kamis (19/9/2024).
Nurdin yang merangkap sebagai Kepala BPDB Garut tersebut menyatakan, upaya penyisiran jumlah kerusakan yang ditimbulkan, penting untuk melakukan perhitungan jumlah kerugian.
“Informasi awal kerusakan bangunan tersebar di enam kecamatan, meskipun yang lain ada kejadian tapi yang paling besar itu ada di wilayah Pasirwangi,” ujar dia.
Upaya pendataan dinilai penting, sekaligus dasar pemda memberikan bantuan kepada warga terdampak sesuai dengan kategori kerusakan yang ditimbulkan.
“Kami sejak Rabu (18/9) malam sudah menetapkan status tanggap darurat bencana,” ujar dia.
Setelah penetapan status itu, ujar dia, seluruh tim gabungan terus bergerak memastikan semua korban terdampak bencana alam gempa itu, mendapatkan penanganan secara tepat.
“Saya sudah perintahkan teman-teman BPBD khususnya dan SKPD terkait sesuai dengan fungsinya masing-masing,” ujar dia.
Meskipun sudah dilakukan pendataan, Nurdin menyatakan hingga kini Pemda Garut belum menyatakan jumlah pasti kerusakan bangunan, termasuk kategori kerusakan yang ditimbulan akibat gempa magnitudo 5.0 tersebut.
“Kali ini (hasil pendataan terbaru) lebih banyak yang rusaknya dibandingkan dengan kasus (data) yang kemarin,” ujar dia.
Berdasarkan laporan di lapangan, ada enam kecamatan terdampak bencana gempa magnitudo 5.0 itu yakni Kecamatan Pasirwangi, Sukaresmi, Cibiuk, Tarogong Kaler, Samarang, dan Cisurupan.