Bursa Saham Asia Meroket, Indeks Nikkei di Jepang Pimpin Penguatan Usai Wall Street Melesat

Mengikuti wall street, bursa saham Asia Pasifik melambung pada perdagangan Jumat, 20 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Sep 2024, 09:31 WIB
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, (20/9/2024). (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, (20/9/2024). Indeks Nikkei di Jepang memimpin penguatan setelah wall street melonjak seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga acuan.

Mengutip CNBC, indeks harga konsumen Jepang naik 2,8 persen year on year (YoY) sejalan dengan perkiraan Reuters, dan dibandingkan bulan sebelumnya 2,7 persen. Inflasi di luar harga makanan segar dan energi tercatat 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya 1,9 persen.

Pembacaan tersebut akan menjadi tolok ukur terakhir ekonomi sebelum Bank of Japan (BoJ) mengakhiri pertemuan kebijakan moneternya dalam dua hari. Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga acuan pada 0,25 persen.

Yen Jepang menguat 0,13 persen terhadap dolar AS pada 142,44. Di sisi lain, China telah mempertahankan suku bunga acuan pinjaman utamanya. Suku bunga pinjaman bertenor satu tahun 3,35 persen dan lima tahun sebesar 3,85 persen. Suku bunga pinjaman acuan bertenor satu tahun ini mempengaruhi pinjaman korporasi dan rumah tangga. Sedangkan lima tahun untuk suku bunga hipotek.

Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang melompat di atas 2 persen dan indeks Topix menanjak 1,53 persen.

Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,09 persen dan indeks CSI 300 melemah 0,18 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,01 persen dan indeks Kosdaq mendaki 1,15 persen. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,51 persen.

Di wall street, tiga indeks acuan menguat. Indeks Dow Jones melesat 1,26 persen ke posisi 42.025,19. Indeks pertama kali sentuh 42.000. Indeks S&P 500 menguat 1,7 persen ke posisi 5.713,64. Indeks Nasdaq melambung 2,51 persen ke posisi 18.013.

Tiga indeks saham acuan kompak menguat selama sepekan. Indeks S&P 500 hampir naik 1,6 persen. Indeks Dow Jones bertambah 1,5 persen. Indeks Nasdaq mendaki 1,9 persen.


Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 19 September 2024

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (19/9/2024) di tengah perdagangan yang bergejolak. Investor mencermati keputusan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang memangkas suku bunga acuan 50 basis poin (bps).

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 2,13 persen ke posisi 37.155,33. Indeks Topix bertambah 2,01 persen ke posisi 2.616,87.

Adapun the Federal Reserve memangkas suku bunga acuan hingga 0,50 persen menjadi 4,75 persen-5 persen. Sejalan dengan the Fed, otoritas moneter Hong Kong memangkas suku bunga hingga 50 bps menjadi 5,25 persen.

Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 2,17 persen pada jam terakhir perdagangan.Bank of Japan telah memulai pertemuan dua hari terakhir yang berakhir pada Jumat pekan ini.

Bank sentral akan memutuskan keputusan suku bunga acuan. Hal ini mengingat bank sentral mengakhiri rezim suku bunga rendah yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Yen sedikit menguat menjadi 142,18 terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis sore ini.

 


Indeks Saham Lainnya

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Indeks CSI 300 di China naik 0,8 persen ke posisi 3.196,36. Saham real estate menguat lebih dari 3 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan melesat 0,21 persen ke posisi 2.580,8. Indeks Kosdaq naik 0,86 persen menajdi 739,15.

Tingkat pengangguran nasional Australia yang disesuaikan secara musiman tetap stabil pada Agustus di level 4,2%, menurut Biro Statistik Australia, sesuai dengan ekspektasi analis yang disurvei Reuters, sementara penambahan lapangan kerja di level 47.500 melampaui estimasi penambahan 25.000.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak 0,61% dan ditutup pada level 8.191,9, mencapai rekor tertinggi baru.

Produk Domestik Bruto (PDB) Selandia Baru untuk kuartal kedua mengalami kontraksi sebesar 0,2% dari kuartal sebelumnya, menurut data resmi yang dirilis Kamis pagi, lebih rendah dari estimasi jajak pendapat Reuters sebesar 0,4%.

Bank sentral Taiwan akan membuat keputusan suku bunga utama pada Kamis, dan merilis revisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk tahun ini. Indeks Taiwan naik 1,68% hingga ditutup pada 22.042,69.

 


Penutupan IHSG pada 19 September 2024

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor baru pada perdagangan Kamis (19/9/2024). Penguatan IHSG terjadi usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pangkas suku bunga acuan 50 basis poin (bps).

Mengutip data RTI, IHSG ditutup menguat 0,97 persen ke posisi 7.905,39. Indeks LQ45 bertambah 0,97 persen ke posisi 979,68. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.910,55 dan level terendah 7.853,35. Sebanyak 304 saham menguat sehingga angkat IHSG. 248 saham melemah dan 249 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.307.619 kali dengan volume perdagangan 28,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 2,08 triliun. Sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing Rp 55,59 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.232.

 

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan turun 0,40 persen dan sektor saham teknologi susut 0,54 persen. Sementara itu, sektor saham properti melambung 2,23 persen, dan catat penguatan terbesar.

Selain itu, sektor saham energi mendaki 1 persen, sektor saham basic melesat 1,05 persen, sektor saham industri naik 0,11 persen. Selanjutnya sektor saham nonsiklikal melambung 0,39 persen, sektor saham siklikal menguat 0,14 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,95 persen. Kemudian sektor saham infrastruktur melonjak 1,25 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,86 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya