Said PDIP Tak Mau Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati Dipandang Transaksional

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah tak ingin pertemuan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto, diartikan transaksional.

oleh Tim News diperbarui 20 Sep 2024, 09:42 WIB
Potret keakraban Menhan Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri upacara HUT ke-77 RI. (Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah tak ingin pertemuan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto, diartikan transaksional.

"Seakan-akan kalau pemimpin bangsa bertemu langsung bagi-bagi kekuasaan, pertemuan itu pertemuan transaksional, itu yang tidak baik bagi kita semua," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 19 September 2024.

 

"Kita diminta oleh publik agar partai politik tidak transaksional, begitu kedua pemimpin akan bertemu, langsung pertanyaannya apakah ini bagian dari bagi-bagi kursi, transaksional lagi. Nah kita ini suruh ngapain sesungguhnya ya," sambungnya.

Said menegaskan, tidak ada tujuan khusus pada pertemuan Megawati dengan Prabowo. Apalagi, tidak ada perbincangan antara PDIP dengan Partai Gerindra.

"Tidak pernah ada statement apapun yang diinginkan oleh PDI Perjuangan (PDIP) dan kawan-kawan Gerindra, bertemunya kedua pemimpin bangsa ini, itu aja. Tidak plus, tidak minus," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly angkat bicara soal posisi partainya untuk bergabung atau tidak ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurutnya, PDIP selalu berupaya membantu setiap periode pemerintahan dalam bentuk apapun.

"Bukan (gabung KIM atau tidak). Kita akan membantu setiap pemerintahan untuk membangun bangsa ini. Yang baik itu harus kita dukung," tutur Yasonna di Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

 


Ditunggu

Belakangan, rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto semakin menguat.

Yasonna mengatakan, hal itu akan diatur oleh Sekjen partai masing-masing.

“Kan seperti yang dikatakan Pak Sekjen Gerindra, akan ada. Kita nantikan, kapan itu ya sekjen masing-masing yang atur. Karena Bu Mega masih di Rusia, dari Rusia ke Uzbek (Uzbekistan),” jelas dia.

Yang jelas, kata Yasonna, pembahasan yang nanti akan diulas oleh Megawati dan Prabowo hanya diketahui keduanya.

“Ya nggak tahu (bahas bergabung KIM atau tidak), kan ibu yang atur,” Yasonna menandaskan.

 


PDIP Pastikan Pertemuan Megawati dengan Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah memastikan pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto sebelum pelantikan presiden.

Diketahui, Prabowo akan dilantik sebagai presiden terpilih pada periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Pertemuan Ibu Ketua Umum dengan Bapak Prabowo, Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari. Karena pelantikan tanggal 20 Oktober sudah di depan mata kita bersama," kata Said Abdullah kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

"Kita semua bersiap-siap untuk menyambut Presiden terpilih dilantik tanggal 20 Oktober dan insyaallah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo," sambungnya.

Kemudian, saat disinggung soal apakah dengan pertemuan nanti PDIP akan melunak atau berada di luar pemerintahan, ia mengatakan hal itu tetap menunggu hasil pertemuan ketua umum partai politik tersebut.

"Kita menunggu bagaimana kedua beliau ini menyamakan visinya ke depan merawat Indonesia, memajukan Indonesia, memakmurkan kita semua, rakyat Indonesia," ujar Said.

"Kalau itu punya kesamaan, insyaallah kami melihatnya bagi PDI Perjuangan, baik di dalam maupun di luar sama saja," tambahnya.

 

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya