Pasangan Atang-Annida Kenalkan Bogor Smart System: Gercep Seperti di Inggris

Atang menjelaskan Bogor Smart System dirancang agar semua informasi mengenai progres pembangunan kota dan layanan dari pemerintah untuk masyarakat saling terhubung. Selain itu, aksesnya yang terbuka untuk umum juga dapat direspons dengan gerak cepat (gercep).

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Sep 2024, 10:33 WIB
Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Atang Trisnanto-Annida Allivia mulai memperkenalkan program untuk bersaing di Pilwalkot Bogor 2024. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Atang Trisnanto-Annida Allivia mulai memperkenalkan program untuk bersaing di Pilkada 2024.

Program yang diusulkan pasangan calon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini adalah Bogor Smart System dalam visi Bogor Nyaman untuk Semua.

Atang menjelaskan Bogor Smart System dirancang agar semua informasi mengenai progres pembangunan kota dan semua layanan dari pemerintah untuk masyarakat saling terhubung. Selain itu, aksesnya yang terbuka untuk umum juga dapat direspons dengan gerak cepat (gercep).

"Sistem cerdas atau smart system sudah jadi kebutuhan krusial, supaya pelayanan Pemerintah Kota Bogor kepada warga lebih gercep dan kami Insyaallah punya itu," ujar Atang, Jumat (20/9/2024).

Menurut Atang, apabila ibu kota negara pindah ke IKN, Kalimantan Timur, maka wilayah aglomerasi yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur) akan beralih hanya menjadi pusat bisnis, sehingga dipastikan pembangunannya diarahkan menjadi smart system.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah penduduk Kota Bogor saat ini sebanyak 1,2 juta jiwa, pembangunan ekonomi 6,6 persen di sektor UMKM, bisnis, pariwisata serta sekitar 60 ribu pengguna KRL.

Kemudian, jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bogor saat hari libur tertentu tercatat rata-rata 22.000-40.000 unit.

Dari data tersebut, maka hasil analisa menandakan bahwa Bogor sudah terlalu kompleks untuk hanya sekedar mengejar predikat smart city.

 


6 Pilar Misi Bogor Smart System

Karena itu, program Bogor Smart System akan lebih fokus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola kota, pelayanan publik dan kehidupan masyarakat. Dengan begitu, tercipta peningkatan efisiensi, efektivitas dan kualitas hidup yang signifikan.

Ia menyebutkan ada 6 pilar misi Bogor Smart System yakni smart governance, smart economy, smart environtment, smart living, smart mobility dan smart people.

Atang yang berpengalaman menjadi Ketua DPRD Kota Bogor 2019-2024 mengungkapkan banyak aspirasi masyarakat menginginkan pembangunan kota berkelanjutan dan sumber daya manusia (SDM) cerdas.

Untuk itu, nantinya pemerintahan baru perlu sejak awal mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang alfa sebelumnya, yaitu keberhasilan integrasi sistem yang responship alias gercep.

Pemerintah Kota Bogor sebelumnya, kata Atang, telah berusaha membuat sistem Bogor smart city dengan banyak aplikasi yang telah dibuat untuk pelaporan keluhan, diantaranya melalui SiBadra. Kemudian sistem informasi di Disdukcapil, Dinas Kesehatan dan lain-lain.

 


Ingin Gercep Seperti di Inggris

Pekerjaan rumah pemerintah selanjutnya, kata Atang, adalah memastikan layanan informasi pemerintah bukan hanya sekedar ada dan terhubung.

Menurut dia, layanan juga harus gercep bukan hanya ketika ada kendala, tetapi dimulai dari musyawarah, perencanaan, implementasi dan keluhan atas pembangunan kota. Termasuk masalah pendidikan, ekonomi dan pembangunan infrastruktur jalan hingga masalah hunian bisa melalui SuperAPP atau hotline 24 jam.

"Saya tahu bahwa program ini enggak enteng, peran teknologi, niat ikhlas memimpin supaya tercapai gercepnya. Petugas bisa melayani warga 24 jam, transportasi terhubung, layanan ekonomi masyarakat oke, terbuka informasinya. Insyaallah kami ukur dan rencanakan di awal, supaya masyarakat tidak menyesal memilih kami," kata Atang.

Melalui Bogor Smart System SuperApp, lanjut Atang, integrasi pelayanan pembayaran pajak, permohonan perizinan, pengurusan dokumen dan pelaporan masalah lingkungan akan lebih mudah dengan hanya melalui ponsel dan dapat dipantau secara real time dan informasi layanan dari pemerintah lainnya.

Sementara untuk program hotline 24 jam akan memperbaiki layanan pemerintah sebelumnya agar lebih nyata dekat dengan warga.

"Kalau di luar negeri, misal di Inggris ada nomor telepon polisi 999 sering muncul di adegan film, gercep sekali datang. Kita ingin Pemerintah Kota Bogor segercep itu punya layanan minimal untuk menjawab keluhan warga soal curhat tentang lingkungan, masukan, administrasi," pungkasnya.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya