Vidio Hadirkan Original Series Zona Merah, Tampilkan Zombie Versi Lokal

Zona Merah yang diproduksi oleh Screenplay Films akan dinintangi oleh deretan aktor berbakat.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 20 Sep 2024, 10:36 WIB
Zona Merah (foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Vidio kembali menghadirkan karya terbaru. Disutradarai Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa, Vidio menghadirkan original series Zona Merah. Serial ini akan membawa penonton ke dalam dunia apokalips yang penuh ketegangan dan adrenalin.

Zona Merah yang diproduksi Screenplay Films diperkuat pemain lintas generasi seperti Aghniny Haque, Andri Mashadi, Lukman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, Ruth Marini, serta Ratna Riantiarno.

“Zona Merah menjadi lompatan baru dalam kreativitas saya sebagai sutradara dan penulis. Bersama rekan saya, Fajar Martha Santosa dan kawan-kawan dari Penakawan, kami menggarap cerita yang terinspirasi kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari sekelompok elit, yang kemudian digabung dengan cerita urban legend,” jelas Sidharta Tata.

“Kalau selama ini saya berpengalaman menggarap film atau series bergenre action, horor. Kini saya menggabungkannya menjadi thriller yang lebih kompleks. Daya cekamnya lebih dahsyat dengan kemunculan mayit-mayit hidup,” imbuhnya.


Unsur Lokal

Zona Merah (foto: Istimewa)

Fajar Martha Santosa mengungkapkan bahwa dalam proses berkarya bersama tim Creator and Story Development, mereka senang berimajinasi dengan memasukkan hal-hal yang konteksnya lokal.

“Waktu itu kami membayangkan kalau dunia sudah mengenal zombi. Jauh sebelum Zona Merah dibuat. Jangan salah, itu menguntungkan. Kita tidak perlu membuat kerumitan lain soal zombi. Karena kami juga ingin kita punya ‘zombi kita sendiri’, maka dipilihlah nama yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, yaitu mayit,” Fajar Martha membeberkan.


Mayit Versi Lokal

“Nah ini berkaitan dengan treatment yang kami lakukan. Mayit kita ini lokal. Selokal kamu akan ketemu mayit yang pakai sarung, enggak pakai sepatu, pakai kebaya, ompong dan lain-lain. Mayit kita juga bergerak dengan penciuman, jadi lebih unik. Mereka punya karakter khusus termasuk ada kelemahan tertentu. Ini yang menjalin cerita jadi makin seru,” tambah Fajar.

Jadi Mayit dalam Zona Merah bukan sekadar zombi. Kemunculan para mayit ini tidak lepas dari adanya Cawan Hantu, alias bunga bangkai yang dipercaya oleh sebagian masyarakat tertentu sebagai sumber bala.


Menimbulkan Malapetaka

Bagaimana cawan hantu ini menjadi awal malapetaka? Dalam setiap episode, penonton akan dibawa menyelami bagaimana para mayit muncul dan berkembang, serta ancaman-ancaman baru yang mereka bawa.

Keunikan mayit tidak hanya menambah ketegangan, tapi juga membuat penonton penasaran dengan karakter-karakter dalam cerita ini bertahan hidup dan mengatasi teror yang terus berkembang.

infografis journal 5 Film Horor Indonesia dengan Jumlah Penonton Terbanyak. (Liputan6.com/Tri Yasni).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya