Kemlu RI Gelar INASCA 2024, Gali Potensi Pasar di Kawasan Asia Selatan dan Tengah

INASCA 2024 diharapkan dapat membuka interaksi bisnis antara pengusaha Indonesia dan pelaku bisnis di kawasan Asia Selatan dan Tengah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Sep 2024, 14:05 WIB
Direktur Jenderal Asia dan Pasifik Kemlu RI Abdul Kadir Jailani dalam pernyataan pers, Jumat (20/9/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) akan menggelar forum bisnis Asia Selatan dan Tengah atau South and Central Asia (INASCA) Business Forum 2024 untuk pertama kalinya pada 7 Oktober 2024.

Forum bisnis ini merupakan interaksi bisnis tahunan yang diharapkan dapat menjadi platform dialog sekaligus pertemuan bagi kalangan pemerintah, usaha dan ahli kawasan antara Indonesia dan negara-negara Asia Selatan dan Tengah.

Mengusung tema "Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership", INASCA 2024 diharapkan dapat menggali potensi di kawasan Asia Selatan dan Tengah yang belum digarap.

"Kita berharap melalui forum ini, kita dapat memanfaatkan potensi tersebut secara maksimal," ujar Direktur Jenderal Asia dan Pasifik Kemlu RI Abdul Kadir Jailani dalam pernyataan pers, Jumat (20/9/2024).

"Engagement antara pengusaha di kedua kawasan masih perlu ditingkatkan. Tidak semua kalangan swasta Indonesia tahu potensi di negara Asia Selatan dan Tengah. Siapa tahu apa yang bisa kita lakukan di Azerbaijan atau Uzbekistan. Begitu juga sebaliknya."

Ia mengatakan ada sekitar 400 pengusaha yang diharapkan berpartisipasi dalam forum bisnis tersebut.


Tujuan Utama INASCA 2024

Direktur Jenderal Asia dan Pasifik Kemlu RI Abdul Kadir Jailani (tengah) dalam pernyataan pers, Jumat (20/9/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

INASCA 2024, sebut Kadir, memiliki empat tujuan utama yakni:

  • Mempromosikan peluang bisnis dan pembukaan akses pasar non tradisional Asia Selatan dan Tengah serta memfasilitasi kemitraan antara Indonesia dengan negara di kawasan.
  • Meningkatkan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata secara dua arah antara Indonesia dan negara-negara Asia Selatan dan Tengah.
  • Menjadi platform interaksi strategis antar pemerintah, kalangan usaha, dan ahli-ahli kawasan untuk peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan negaranegara Asia Selatan dan Tengah secara berkesinambungan.
  • Mendorong konektivitas dan kerjasama people to people contact antara Indonesia dengan negara Kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Lewat INASCA 2024, Kadir menuturkan sejumlah peluang dan potensi yang muncul bagi pelaku bisnis di kawasan Asia Selatan dan Tengah maupun pengusaha di Indonesia.

Bagi pelaku usaha di kawasan tersebut, mereka dapat melakukan interaksi jaringan dengan bisnis skala menengah dan besar di Indonesia, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pemahaman langsung soal produk-produk Indonesia.

Sementara bagi pebisnis Indonesia, mereka dapat meningkatkan peluang bisnis serta membuka kesempatan berkolaborasi dengan pasar Asia Selatan dan Tengah. Mereka juga dapat melakukan ekspansi bisnis secara lebih luas ke kawasan yang baru.

"Satu hal yang cukup menarik menurut saya, INASCA ini sifarnya dua arah. Kita berusaha menciptakan platform two ways di mana pihak asing, pengusaha asing juga dapat memanfaatkannya untuk melakukan promosi produk mereka," tambah Jailani.

Selain bagi pengusaha, forum bisnis INASCA juga turut dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah.

"Untuk pemerintah ini penting sekali karena kita dapat memanfaatkan forum ini untuk sharing beberapa policy kita, apalagi yang berkaitan dengan investasi. Saya lihat forum ini adalah forum yang bagus untuk kita manfaatkan sebaik-baiknya," lanjut dia.


Sektor Pariwisata Juga Jadi Incaran

Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI usai mengalami pemugaran dan renovasi. (Liputan6/Benedikta Miranti)

Selain sektor perdagangan dan investasi, Jailani menuturkan bahwa INASCA 2024 juga bertujuan untuk mendorong konektivitas dan kerja sama antar masyarakat.

"Target kita juga adalah untuk menciptakan kerja sama pariwisata," jelas dia.

Terkait ini, Kemlu RI juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dalam melihat potensi besar dari kawasan Asia Selatan dan Tengah.

"Misalnya saja pada September, akan ada 150 tour operator dari Sri Lanka yang akan datang ke Indonesia. Jadi interaksi seperti ini yang perlu kita majukan," kata Direktur Asia Tengah dan Selatan Kemlu RI Jatmiko Heru Prasetyo yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut. 

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya