Baru 3 Provinsi dengan Capaian PIN POLIO Lebih dari 95 Persen

Baru tiga provinsi yang berhasil mencapai target PIN Polio yakni lebih dari 95 persen anak usia nol hingga tujuh divaksinasi NOPV2.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Sep 2024, 14:10 WIB
Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa baru tiga provinsi yang capaian Pekan Pekan Imunisasi Nasional Polio (PIN Polio) memenuhi target.

“Per tanggal 15 September 2024 hanya tiga provinsi, yaitu Banten, Jakarta, dan Sumatera Selatan yang sudah mencapai cakupan ≥95% untuk dosis 1 dan 2,” ujar Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine.

Selain itu, ada dua provinsi, yaitu Gorontalo dan Sulawesi Selatan, yang telah mencapai target cakupan dosis 1 ≥95%, tapi cakupan dosis 2 belum mencapai target.

Pelaksanaan PIN Polio dilakukan karena Indonesia masuk kategori berisiko tinggi polio. Untuk bisa memutus rantai penularan kasus polio dan mencegah Kejadian Luar Biasa maka capaian harus mencapai lebih dari 95 persen.

Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang diberikan adalah vaksin polio tetes jenis nOPV2.

PIN Polio Diperpanjang hingga 23 September 

Prima mengatakan perlu akselerasi, kecepatan, dan semangat lebih untuk mencapai target PIN Polio secara keseluruhan. Karena itu, pelaksanaan PIN Polio dosis 1 dan 2 di 33 provinsi diperpanjang hingga 23 September 2024.

“Puskesmas harus melakukan pemetaan desa/kelurahan yang belum mencapai target dan menyusun strategi untuk pencapaian target,” ucap Prima.


Petugas Puskesmas Mesti Sweeping

Prima juga meminta petugas puskesmas melakukan sweeping dan mengoptimalkan supervisi untuk memastikan setiap anak mendapatkan dua dosis imunisasi polio tambahan.

“Apresiasi bagi seluruh jajaran dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan Puskesmas yang telah bekerja keras dalam melaksanakan PIN Polio putaran 1 dan 2,” tutur Prima.

Upaya penting lainnya adalah meningkatkan komunikasi dan advokasi kepada para pemangku kepentingan terkait (stakeholder) untuk mendapatkan dukungan dalam menjangkau sasaran di sisa waktu pelaksanaan PIN ini. Optimalisasi penjangkauan harus melibatkan perangkat daerah setempat, kader, tokoh agama/adat, relawan PMI/Poltekkes, serta TNI dan POLRI.


Apa Itu Penyakit Polio?

Polio adalah penyakit akibat infeksi virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, sering disebut sebagai lumpuh layu oleh masyarakat Indonesia. Kabar baiknya penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi.

"Kakinya lumpuh layu, jadi layu, memang tidak bertenaga itu ciri khas dari kasus polio," kata Prima.

 


PIN Polio Buat Apa?

Menurut Prima Yosephine, ada berbagai manfaat yang bisa didapat dari pelaksanaan PIN Polio 2024. Manfaat tersebut meliputi:

1. Perlindungan Anak-Anak: Memberikan perlindungan kepada anak-anak agar tidak tertular polio.

2. Kekebalan Komunitas: Membentuk kekebalan komunitas terhadap virus polio.

3. Menanggulangi KLB Polio: Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang tengah terjadi.

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya