Eramet Nilai Indonesia Punya Peran Sentral Ketersediaan Pasokan Nikel Dunia

Masuknya investasi China menjadi katalisator utama dalam mentransformasi industri nikel di Indonesia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Sep 2024, 12:35 WIB
Presiden Direktur Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, saat berbicara di forum International Critical Minerals and Metals Summit 2024, Kamis (05/09/2024). (dok Eramet)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya peran sentral dalam menjamin ketersediaan pasokan nikel dunia. Mineral nikel juga dinilai sebagai kunci untuk merealisasikan masa depan kendaraan listrik. 

Presiden Direktur Eramet Indonesia Jérôme Baudelet menjelaskan, ada landasan yang kuat untuk membangun seluruh rantai pasokan baterai di Indonesia.

"Kami yakin akan hal ini karena menurut kami produksi nikel Indonesia adalah yang paling kompetitif,” ujar Jérôme dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9/2024).

 Lanskap industri mineral global yang terus berubah, surplus pasokan nikel terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari persediaan LME (London Metal Exchange) yang meningkat dari 50.000 ton menjadi 120.000 ton sejak awal tahun 2024.

"Pergeseran surplus tersebut terjadi dari nikel kelas II (nickel-pig iron) menjadi kelas I (nickel metal)," ujarnya. 

Masuknya investasi China menjadi katalisator utama dalam mentransformasi industri nikel di Indonesia.

"Meski demikian, hal ini dapat juga memunculkan kekhawatiran terjadinya potensi ketergantungan ekonomi pada negara tersebut," katanya.

Terkait kesadaran penggunaan energi bersih, Jérôme melihat tren tersebut semakin hari terus meningkat kesadarannya. Meski saat ini, ia mengatakan pasar masih belum sepenuhnya siap membayar lebih tinggi untuk produksi nikel rendah karbon. 

"Kami melihat adanya tren positif. Minat terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan semakin meningkat, termasuk industri nikel,” kata dia.


Lanskap Geopolitik

Eramet optimis dengan prospek jangka panjang permintaan nikel didorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik dan pertumbuhan stabil untuk pasar stainless steel. (Dok Eramet)

Lalu terkait lanskap geopolitik, termasuk perang Ukraina dan Rusia, Jérôme mengatakan kondisi tersebut memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas pasokan nikel.

Namun, Jérôme menekankan bahwa Eramet tetap optimis dengan prospek jangka panjang untuk permintaan nikel, yang didorong oleh pertumbuhan pasar kendaraan listrik dan pertumbuhan stabil untuk pasar stainless steel. 

“Di Eramet, prioritas kami ada pada pengolahan sumber daya mineral yang bertanggungjawab, sembari menjalin kemitraan yang kuat dengan pemerintah dan mitra industri lainnya. Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang Indonesia dengan mengembangkan ekosistem pertambangan yang berkelanjutan,” kata Jérôme.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya