Jokowi Ungkap Alasan Tak Hadiri Penutupan PON Aceh-Sumut Hari Ini

Jokowi akan menjadi saksi akad nikah anak Khofifah di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Sep 2024, 14:08 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin (9/9/2024). (Dok. Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak menghadiri penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) di Stadion Utama Sumut, Sport Center, Deli Serdang, Jumat (20/9/2024). Jokowi mengatakan dirinya harus menghadiri agenda bakal calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.

Berdasarkan informasi dihimpun, Jokowi akan menjadi saksi akad nikah anak Khofifah di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat. Jokowi menyampaikan PON Aceh-Sumut akan ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

"Oh, yang hadir karena ada anu di sini, agenda Bu Khofifah, yang datang (penutupan PON), Pak Menko PMK," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Dukuh Kupang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/9/2024).

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mengukir sejarah di Indonesia. Untuk kali pertama event ini berlangsung di dua provinsi sejak pertama kali digelar tahun 1948.

Proposal Aceh-Sumatera Utara mendapat suara terbanyak pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang berlangsung pada 24 April 2018, mengalahkan peminat lain Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kalimantan Timur. Ini adalah kali pertama Aceh menggelar PON dan kedua bagi Sumatera Utara setelah 1953.

Kapasitas Aceh-Sumut pun menjadi benchmark jika PON kembali memiliki dua tuan rumah, yang kemudian langsung digunakan empat tahun mendatang saat NTB-Nusa Tenggara Timur terpilih sebagai pelaksana PON pada Musornaslub KONI edisi 2022.

Sayang, jelang penutupan pada Jumat (20/9/2024) malam WIB, PON Aceh-Sumut 2024 jarang menghadirkan kabar-kabar bagus. Apa yang terjadi di sana justru dijadikan catatan tentang apa yang harus dihindari dan layak dipelajari.


Keresahan Para Atlet

Sejumlah atlet menggunakan media sosial untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi PON 2024. Salah satunya menyangkut venue.

GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, belum layak dipakai. Atlet harus menempuh jalanan berdebu, berpasir, berlumpur, dan bahkan digenangi air untuk mencapai lokasi pertandingan.

Kesiapan venue semakin dipertanyakan setelah cuaca ekstrem menghantam Aceh dalam beberapa hari terakhir. Atap gedung venue cabang olahraga menembak, yakni Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, Aceh Besar, roboh begitu hujan deras dan angin kencang.


Arena Pertandingan Porak-poranda

Arena pertandingan panahan di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, porak-poranda. Sedangkan jendela GOR Harapan Bangsa, tempat pertandingan bola basket 3x3, copot sehingga menyebabkan dua penonton terluka dan dirujuk ke rumah sakit.

Selain lokasi pertandingan, konsumsi PON 2024 turut digugat. Dilansir situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), anggaran untuk makanan atlet, pelatih, dan ofisial untuk PON 2024 mencapai Rp42,5 miliar, dengan tender dilakukan melalui E-Purchasing. Makan besar untuk atlet bernilai Rp50 ribu dan snack Rp18 ribu per porsi.

Namun, kebanyakan atlet mengaku tak mendapatkan hidangan layak, porsi sedikit, dan bahkan ada yang basi. Beberapa atlet lainnya juga memprotes keterlambatan dalam pengantaran makanan.

Infografis Anggaran Jumbo PON XXI Aceh-Sumut 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya