Sejarah Hari Alzheimer Sedunia 21 September

Hari Alzheimer Sedunia hadir sebagai momen untuk bersuara dan menemukan cara baru dalam melawan efek penyakit tersebut.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Sep 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi Penderita Alzheimer Credit: unsplash.com/EnginAkyurt

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Alzheimer Sedunia atau World Alzheimer’s Day diperingati pada 21 September setiap tahunnya. Pada hari ini, dunia memusatkan upayanya untuk menciptakan kesadaran akan penyakit Alzheimer.

Penyakit alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling umum, serangkaian gangguan yang mengganggu fungsi mental. Hari Alzheimer Sedunia hadir sebagai momen untuk bersuara dan menemukan cara baru dalam melawan efek penyakit tersebut.

Mengutip dari National Today, alzheimer adalah bentuk demensia yang memengaruhi memori dan mengganggu fungsi sehari-hari. Kondisi ini terjadi pada sekitar 60 dan 80 persen kasus demensia.

Seorang psikiater Jerman, Alois Alzheimer, adalah orang pertama yang mengidentifikasi penyakit tersebut pada 1901. Saat itu, ia merawat seorang wanita Jerman dengan penyakit tersebut. Nama penyakit itu dinamai menurut namanya.

Kondisi ini sering dianggap sebagai penyakit keluarga karena memberi dampak terhadap orang-orang terdekat korban. Alzheimer menempati peringkat di antara penyebab utama kematian di Amerika Serikat.

Sejauh ini, tidak ada tindakan pencegahan, termasuk dalam bentuk obat. Bahkan, perkembangan penyakit ini tidak dapat diperlambat.

Pada 1984, didirikan Alzheimer's Disease International (ADI) yang bertugas mendukung korban dan melakukan penjangkauan untuk mengedukasi orang-orang dan mempercepat kebijakan terkait. Pada 1994, ADI memperkenalkan Hari Alzheimer Sedunia di Edinburgh selama konferensi tahunan mereka pada 21 September.

 


World Alzheimer Report

Penentuan itu sekaligus menandai ulang tahun ke-10 mereka. ADI mengoordinasikan Hari Alzheimer Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia di seluruh dunia atas kerja sama organisasi dan asosiasi anggota untuk menyelenggarakan acara dan menciptakan kesadaran akan alzheimer.

Adapun World Alzheimer Report pertama diluncurkan pada 2009 pada Hari Alzheimer Sedunia. Laporan tahunan telah diterbitkan setiap tahun sejak saat itu.

Meski demikian, kesenjangan informasi dan stigmatisasi mengenai demensia tetap menjadi masalah utama. Banyak orang melihat penyakit ini sebagai bagian alami dari proses penuaan.

Memang, kemajuan usia menjadi salah satu penyebab utama penyakit alzheimer. Namun itu tidak sepenuhnya merupakan penyakit lansia. Ada sekitar 200.000 orang di bawah usia 65 tahun yang berjuang dengan alzheimer di Amerika Serikat.

Untuk menandai Hari Alzheimer Sedunia setiap 21 September ini, setiap individu dan organisasi yang bersangkutan dapat berpartisipasi dengan menciptakan kesadaran dan menjangkau asosiasi alzheimer di negara mereka masing-masing.

 

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya