21 September 1979: Pesawat Tempur Jatuh Lalu Tabrak Rumah Warga di Inggris, 3 Orang Tewas

Korban tewas akibat kecelakaan pesawat tempur di Inggris berjumlah tiga orang. Mereka bernama Bob Bowers, Jonathan Bowers dan Bill Trumpess.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Sep 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi kecelakaan pesawat, pesawat jatuh. (macrovector/Freepik)

Liputan6.com, London - Sebuah pesawat tempur jenis RAF jatuh dan menimpa rumah-rumah warga di kota Cambridgeshire, menewaskan dua pria dan seorang anak laki-laki.

Kedua pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat ketika dua jet bertabrakan pada ketinggian sekitar 8.000 kaki (2.438 m).

Salah satu pesawat hancur di udara dan jatuh tanpa cedera ke sebuah ladang, tetapi yang lainnya jatuh di pusat kota Wisbech, Inggris menghancurkan dua rumah dan sebuah bungalow (penginapan), dikutip dari BBC, Sabtu (21/9/2024).

Beberapa orang terluka dalam kecelakaan itu, termasuk seorang ibu dan bayinya yang berada di salah satu rumah semi-terpisah yang ditabrak jet tersebut.

Pesawat-pesawat itu yang keduanya berasal dari pangkalan angkatan udara di dekat Wittering bertabrakan pada pukul 09.55 waktu setempat selama latihan.

Pesawat jenis Harrier yang menghantam kota itu meninggalkan tanda seperti kawah selebar 4,6 m dan sedalam 15,2 meter di Ramnoth Road.

Anggota Parlemen Liberal setempat Clement Freud mengatakan bahwa merupakan keajaiban bahwa pesawat-pesawat itu tidak menyebabkan lebih banyak kematian dan kerusakan.

"Terdengar getaran hebat, lalu hening," kata saksi mata Jessie Rose.

Korban tewas bernama Bob Bowers, putranya yang berusia dua tahun Jonathan Bowers, dan Bill Trumpess -- mantan wali kota kota itu.

Susan King, kepala sekolah dasar setempat yang hanya berjarak 274 meter, mengatakan bahwa pesawat itu telah meluncur di atap sebuah gedung sebelum meledak dalam kepulan asap yang membubung setinggi 30,5 m di udara.

Jessie Rose sedang menjemur cuciannya di taman tetangga ketika kecelakaan itu terjadi.

"Ada getaran hebat - lalu hening. Saya mendengar suara wanita berkata berulang-ulang, 'Bayiku meninggal, bayiku meninggal'," katanya.

Seorang juru bicara RAF mengatakan sebuah badan penyelidikan telah dibentuk untuk menyelidiki kecelakaan jet Harrier ketiga tahun ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya