Buah Pepaya dan Nanas Bisa Jadi Solusi Alami Turunkan Kolesterol, Ini Faktanya!

Dokter Mengatakan Buah Nanas dan Pepaya adalah Senjata Rahasia Atasi Kolesterol Usai Makan Makanan Berlemak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Sep 2024, 12:00 WIB
Rahasia Sehat Usai Makan Lemak: Konsumsi Pepaya dan Nanas untuk Turunkan Kolesterol (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menikmati hidangan berlemak seperti daging atau makanan tinggi lemak lainnya, tubuh sering kali 'terkejut' dengan lonjakan kolesterol. Namun, jangan khawatir, ada cara alami untuk membantu menyeimbangkan kadar kolesterol, dengan mengonsumsi buah pepaya dan nanas.

Apakah Buah Pepaya Juga Bisa Menurunkan Kolesterol?

Pepaya, buah tropis yang menyegarkan, tak hanya kaya rasa tapi juga manfaat. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, dr Ihsan Panji Santiko SpPD, pepaya mengandung enzim papain yang berperan penting dalam membantu memecah lemak di dalam usus, seperti dikutip dari Antara pada Sabtu, 21 September 2024.

Enzim ini membantu menurunkan kadar kolesterol setelah kita mengonsumsi makanan berlemak.

Apakah Buah Nanas Bisa Menurunkan Kolesterol dengan Cepat?

Tak hanya pepaya, nanas juga punya peran penting dalam mengurangi kolesterol. Menurut Ihsan, nanas mengandung enzim yang mirip dengan papain, yang efektif memecah lemak dalam usus.

Gabungan nanas dan pepaya adalah duo super yang dapat membantu tubuh kembali seimbang setelah mengonsumsi makanan berlemak.

Harus Makan Apa Biar Kolesterol Turun?

Sayuran hijau bukan hanya pelengkap, tapi juga kunci penting dalam menjaga kadar kolesterol tetap aman. Beberapa jenis sayuran dan kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, dan kedelai, kaya akan serat yang efektif membantu menurunkan kolesterol.

Selain pola makan yang sehat, Ihsan juga menekankan pentingnya olahraga. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga per minggu, atau 30 menit setiap hari selama lima hari. Aktivitas fisik ini terbukti ampuh dalam mengendalikan kadar kolesterol.

Tak kalah penting, rutin memeriksa kadar kolesterol juga wajib dilakukan, terutama bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi. Pemeriksaan bisa dilakukan di rumah dengan alat pengukur khusus atau di fasilitas kesehatan terdekat.


Buah Apa Saja untuk Menurunkan Kolesterol?

Buah-buahan kaya serat seperti alpukat, apel, anggur, jeruk, dan berry dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), menjaga jantung tetap sehat secara alami. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Salah satu cara alami untuk mengendalikan kadar kolesterol jahat (LDL) adalah dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya nutrisi dan serat. Buah-buahan tertentu ternyata memiliki kemampuan khusus untuk menurunkan kolesterol dan menjaga HDL tetap stabil.

Simak daftar buah-buahan yang bisa menjadi senjata ampuh menurunkan kolesterol jahat, seperti dikutip dari Harvard Health Publishing dan Healtline:

1. Alpukat

Alpukat adalah sumber lemak tak jenuh tunggal dan serat yang melimpah, dua nutrisi penting yang membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Sebuah studi tahun 2015 pada 45 orang dewasa dengan obesitas menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi satu alpukat setiap hari mengalami penurunan kadar LDL lebih signifikan dibandingkan yang tidak.

Selain itu, tinjauan pada 2016 terhadap 10 studi menegaskan bahwa menggantikan lemak lain dengan alpukat berkontribusi pada penurunan kolesterol total, LDL, dan trigliserida.

2. Apel, Anggur, Jeruk, dan Berry

Buah-buahan adalah tambahan sempurna untuk jantung yang sehat. Banyak buah kaya akan serat larut yang membantu tubuh mengeluarkan kolesterol dan menghambat hati memproduksi senyawa berbahaya ini.

Studi tahun 2012 menemukan bahwa pektin, sejenis serat larut yang ada dalam apel, anggur, jeruk, dan stroberi, mampu menurunkan kolesterol hingga 10 persen.

Tak hanya itu, buah-buahan juga mengandung senyawa bioaktif seperti antosianin, serat, dan fitosterol yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Studi tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi buah beri secara rutin dapat meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan LDL.


Kolesterol Tinggi Mulai Angka Berapa?

Buah-buahan kaya serat seperti alpukat, apel, anggur, jeruk, dan berry dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), menjaga jantung tetap sehat secara alami. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kadar kolesterol tinggi terjadi saat total kolesterol dalam darah melebihi 200 mg/dL, kondisi ini dikenal dengan istilah hiperlipidemia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut bahwa kolesterol tinggi dimulai dari 200 hingga 499 mg/dL, dengan kategori 'sangat tinggi' jika melebihi 500 mg/dL.

Ketika kamu melakukan tes kolesterol di dokter, hasilnya akan menunjukkan jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah, yang diukur dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).


Kolesterol Naik Karena Makan Apa?

Buah-buahan kaya serat seperti alpukat, apel, anggur, jeruk, dan berry dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), menjaga jantung tetap sehat secara alami. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Tahukah kamu, kolesterol sebenarnya penting bagi tubuh? Zat ini membantu membangun sel-sel, memproduksi hormon vital seperti estrogen dan testosteron, serta mendukung proses pencernaan lemak. Bahkan, tubuh kita secara alami menghasilkan kolesterol.

Namun, masalah timbul saat kadar kolesterol dalam darah melonjak. Kolesterol 'jahat' yang dikenal sebagai LDL (Low-Density Lipoprotein) bisa menumpuk di dinding arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung. Inilah alasan mengapa makanan tinggi kolesterol sering dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Banyak orang berpikir bahwa kolesterol darah naik hanya disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi. Namun, kenyataannya jauh lebih kompleks. Tubuh kita hanya menyerap sebagian kecil kolesterol dari makanan, sementara sebagian besar kolesterol dalam darah diproduksi oleh hati kita sendiri.

Menurut Heart UK, rata-rata orang hanya mengonsumsi kurang dari 300 mg kolesterol dari makanan setiap harinya. Angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan asupan lemak jenuh yang kita konsumsi.

Inilah kesalahpahaman yang sering terjadi, lemak jenuh, bukan kolesterol dalam makanan, adalah faktor utama yang menyebabkan lonjakan kadar kolesterol dalam darah. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya