Asik, Tukin PNS Kementerian ESDM Bakal Naik Sebelum Ganti Presiden

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berjanji untuk berjuang menaikan tunjangan kinerja (tukin) PNS di instansinya sebelum masa jabatannya selesai per Oktober 2024 mendatang.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 20 Sep 2024, 17:45 WIB
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia memberi hormat saat tiba di Istana, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Bahlil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menempati salah satu pos kementerian di Kabinet Kerja Jilid II. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berjanji untuk berjuang menaikan tunjangan kinerja atau tukin PNS di instansinya sebelum masa jabatannya selesai per Oktober 2024 mendatang.

Hal itu disampaikannya saat melantik Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil berkomitmen untuk berupaya menaikan tunjangan kinerja PNS Kementerian ESDM sesegera mungkin. Dengan syarat, para jajarannya tidak main belakang mencari pendapatan tambahan di luar wewenang.

"Saya janji bapak, kalau bapak tertibkan semua anggota bapak, maka kesejahteraan untuk kenaikan tukin di kementerian ini akan saya perjuangkan sebelum Oktober," kata Bahlil.

"Tentu akan saya perjuangkan. Kalau gaji sudah bagus, tukin sudah bagus, masih juga main-main, nah itu urusan sudah lain itu. Tidak perlu dipanggil, saya ambil langsung itu karena udah keterlaluan," tegasnya.

Fokus Bekerja

Oleh karenanya, Bahlil meminta para PNS di Kementerian ESDM fokus pada masing-masing kerjaannya. Terkait pendapatan, biar itu jadi urusannya.

"Jadi tugas saya adalah meningkatkan kesejahteraan bapak ibu, tugas bapak/ibu adalah meningkatkan performance kerja dan pengabdian kita pada bangsa dan negara," serunya.

Soal kenaikan Tukin di lingkup Kementerian ESDM, Bahlil juga telah meminta langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Permintaan ini disampaikan lantaran setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor produksi hasil tambang terus melonjak.

Sebagai contoh, Bahlil menyampaikan, produksi batu bara pada 2015 hanya di kisaran 461 juta ton. Angka produksinya terus membesar dalam 8 tahun setelahnya.

"Selama Bapak memimpin dari 2015 ke 2023 sekarang di 2023, produksi kita sudah mencapai 775 juta ton batu bara. Sekitar 500-600 juta ton kita ekspor pak, selebihnya (dipakai) dalam negeri," ujar Bahlil dalam acara IIGCE 2024 di JCC Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

 


Lonjakan Produksi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru Bahlil Lahadalia saat acara serah terima jabatan Menteri ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Tak hanya batu bara, lonjakan produksi juga dirasakan komoditas nikel hingga 17 kali lipat, dari 10 juta ton di 2015 menjadi 170 juta ton di 2023. Itu turut berkontribusi pada peningkatan setoran PNBP dari sektor tambang nikel.

"Pendapatan negara kita pak untuk PNBP di 2015, bapak masuk jadi Presiden itu PNBP kita Rp 118,7 triliun. Sekarang sudah mencapai kurang lebih sekitar di 2023 hampir Rp 300 triliun pak, jadi 100 persen lebih," terang Bahlil.

Menurut perhitungannya, total setoran PNBP yang telah diberikan dalam kurun waktu 2015-2023 mencapai Rp 1.660 triliun. Berdasarkan catatan itu, Bahlil menilai para pegawai Kementerian ESDM berhak menerima pendapatan yang lebih baik.

"Jadi ini kerja-kerja dari Kementerian ESDM. Saya hanya membacakan pak, ini bukan kerja saya, kerja tim, karena jadi Menteri belum sampai sebulan pak. Tetapi saya yakin pak, Kementerian ESDM butuh kesejahteraan yang baik," ungkapnya.

 


Celotehan Bahlil

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Para pejabat eselon I Kementerian ESDM tak kuasa menahan tawa mendengar celotehan itu. Kendati begitu, Bahlil meyakinkan bahwa pegawainya memang berhak menerima kesejahteraan yang lebih mapan.

"Katanya pendapatan PNBP-nya 1 tahun pak kalau diakumulasi dengan dari hulu migas bisa sampai Rp 350 triliun. Tapi katanya ya gitu lah, kesejahteraannya masih bingung-bingung pak. Tapi tenang, habis ini saya akan lobi khusus kepada bapak Presiden," pungkas Bahlil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya