Pujakesuma Rasionalisasi Ide Dedi Mulyadi di Pilkada Serentak, Begini Hasilnya

Juson menilai dialog kebhinekaan ini untuk merasionalkan ide-ide Kang Dedi Mulyadi berangkat dari hal yang berkaitan dengan budaya, keberagaman dan minoritas

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2024, 19:03 WIB
Dialog Kebhinekaan Pujakesuma Jawa Barat. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah tokoh masyarakat mulai merespons para kandidat paslon yang ikut dalam Pilkada Serentak 2024 Jawa Barat. 

Salah satunya Ketua Dewan Pembina DPW Pujakesuma Jawa Barat Juson Simbolon. Ia menilai, figur calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dianggap mampu menjaga kebhinekaan dan keberagaman. 

Diketahui, Dedi Mulyadi merupakan bakal pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sembilan partai non parlemen.

"Kami juga menggelar dialog kebhinekaan untuk merasionalisasikan ide-ide kang Dedi Mulyadi," katanya, Jumat (20/9/2024).

Juson menilai dialog kebhinekaan ini untuk merasionalkan ide-ide Kang Dedi Mulyadi berangkat dari hal yang berkaitan dengan budaya, keberagaman dan minoritas.

“Kebebasan beragama yang selama ini kan seolah-olah itu hanya perdebatan perdebatan yang dibicarakan tertutup,” ujar Juson. 

Menurutnya, kebhinekaan itu banyak aspek, termasuk itu karasteristik Jawa Barat, pola pembangunan. 

“Sampai dibedah ke bagian yang menurut saya itu adalah tumbuh sebagai kebhinekaan yang harus kita akui secara bersama-sama,” katanya.


Kearifan Lokal

Menurutnya, orang akan memahami bahwa apa yang disampaikan Kang Dedi Mulyadi itu bukan sesuatu yang imajiner bahkan mengawang - ngawang. Tetapi fakta di lapangan yang selama ini enggan untuk diperdebatkan orang.

Juson menilai, orang selalu melihat yang berbeda itu menjadi soal persoalan. Baik itu persoalan ras, suku, agama bahkan nilai-nilai kesenian. 

“Kang Dedi orang yang suka merangkul semua orang. Dia selalu melakukan pendekatan terhadap semua orang itu, terlepas agamanya apa dalam konteks kemanusiaan,” katanya.

Bahkan kearifan lokal yang memang itu sudah tumbuh jauh sebelum peradaban modern. Padahal, lanjut Juson, itu mengandung filosofi yang bisa menyelamatkan Jawa Barat dari aspek lingkungan, tata ruangnya dan lain-lain.

“Kita bercermin dalam diri Kang Dedi Mulyadi. Dan dia menjadi simbol yang hadir dalam pada setiap orang, dan kita mengharapkan itu menjadi hadirnya negara ketika Kang Dedi menjadi Gubernur. Untuk mengayomi semua orang dan menjadi bapak semua orang,” terangnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya