Gubernur BI Perry Warjiyo Terpilih Lagi Jadi Ketum ISEI

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kembali terpilih menjadi Ketua Umum ISEI periode tahun 2024-2027 secara aklamasi.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Sep 2024, 20:30 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga acuan atau atau BI Rate masih tetap sama dengan bulan lalu. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan besarna suku bunga acuan di posisi 6,25 persen.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kembali terpilih menjadi Ketua Umum ISEI periode tahun 2024-2027 secara aklamasi.

Hal itu disampaikan dalam Kongres ISEI ke XXII yang berlangsung pada tanggal 19-20 September 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, dengan mengangkat tema “Memperkuat Fondasi Transformasi Ekonomi dan Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Perry Warjiyo menyampaikan akan menerima amanah tersebut dengan baik dan menjadi suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari ISEI, lembaga yang kredibel dan berdedikasi untuk kemajuan perekonomian nasional dan daerah. 

"Ke depan, terdapat 3 (tiga) manifesto ISEI yang harus tetap dijaga dan dijalankan yaitu mengoptimalkan peran organisasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan ilmu ekonomi bagi pembangunan, dan menyampaikan pemikiran ekonomi yang sejalan dengan falsafah Pancasila, tegasnya," kata Perry, Jumat (20/9/2024).

Dalam kesempatan itu, Perry menyampaikan ada 5 (lima) tantangan yang harus diantisipasi dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas. Pertama, perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan berisiko menimbulkan kerentanan. 

Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) ke Tiongkok, Indonesia dan India. Ketiga, perubahan demografi yang semakin menua di negara maju (aging population) dan milenial di negara Indonesia, sehingga membawa perubahan pada sumber pertumbuhan ke sektor jasa, perdagangan eceran, dan UMKM. 

Keempat, digitalisasi yang turut berperan menahan dampak pandemi dan perlu dioptimalkan manfaat sekaligus memitigasi risikonya. Kelima, ekonomi keuangan inklusi dan hijau yang perlu direspons dengan baik.

 


Kajian Kebijakan Publik

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pengumuman Hasil RDG September 2024, Rabu (18/9/2024). (Tira/Liputan6.com)

Selanjutnya, Perry Warjiyo menyampaikan secara langsung kepada Presiden RI, Kajian Kebijakan Publik edisi ke-5 dengan tema Akselerasi Transformasi Indonesia: Strategi Penguatan Hilirisasi Pangan.

Kongres ISEI XXII telah menghasilkan 3 hal utama. Pertama, review atas pencapaian dan kemajuan ISEI yang pesat hingga tahun 2024 yaitu pertumbuhan organisasi yang saat ini memiliki 52 cabang di berbagai daerah dengan jumlah anggota lebih dari 13.227 orang; hasil riset akademis berupa Indeks ISEI mengenai persepsi ekonomi yang disusun berdasarkan pandangan ekonom di daerah dan nasional mengindikasikan kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi 3 bulan ke depan; penerbitan Kajian Kebijakan Publik secara reguler setiap tahunnya; mendorong pengembangan kualitas jurnal yang terakreditasi di level nasional berdasarkan rating sinta dan internasional; serta meningkatkan kualitas akademis di fakultas ekonomi dan bisnis bekerjasama dengan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) dan Asosiasi Manajemen Bisnis. 

Kedua, ISEI memperkuat kontribusinya dalam memberikan rekomendasi kebijakan ekonomi melalui penyampaian Kajian Kebijakan Publik dengan fokus edisi ke-5 tahun ini pada tema Akselerasi Transformasi Indonesia: Strategi Penguatan Hilirisasi Pangan. 

"Pentingnya pengembangan hilirisasi pangan karena: (i) peran yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja; (ii) memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor; dan (iii) turut mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan dampak yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Ketiga, penguatan tata kelola melalui akuntabilitas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ISEI dan keberlanjutan kepemimpinan organisasi (insitutional leadership). 

Adapun Presiden RI, Joko Widodo juga menyampaikan 3 (tiga) hal penting yang perlu menjadi perhatian. Pertama, perlunya strategi konkret dalam merencanakan langkah-langkah taktis agar bisa diimplementasikan dan menjawab tantangan yang dihadapi ke depan. 

Kedua, penguatan pasar tenaga kerja menimbang peluang bonus demografi pada tahun 2030 ditengah penerapan otomasi yang tetap perlu dilaksanakan. Ketiga, penguatan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) seperti nikel, bauksit, rumput laut, kopi, kakao, lada dan nilam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"ISEI, sebagai organisasi sarjana ekonomi, diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam merumuskan strategi penguatan ekonomi, terutama yang fokus pada penyerapan tenaga kerja melalui sektor padat karya yang berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa," pungkas Jokowi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya