Studi Ungkap, Serangga Ini Berpotensi Jadi Pembangkit Gairah Bercinta

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Science of Animal Products, belalang dapat ditambahkan ke dalam daftar dugaan afrodisiak.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 20 Sep 2024, 21:52 WIB
Ilustrasi hubungan seks. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Cokelat dan tiram telah lama dikenal sebagai makanan afrodisiak, dapat meningkatkan gairah. Namun, afrodisiak terbaru ini mungkin akan membuat Anda terkejut.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Science of Animal Products, belalang dapat ditambahkan ke dalam daftar dugaan afrodisiak – makanan atau zat lain yang dianggap dapat meningkatkan libido seseorang.

Meskipun makanan erotis yang meningkatkan suasana hati lebih merupakan fantasi daripada fakta, banyak makanan yang disebut pembangkit gairah bercinta kaya akan nutrisi dan manfaat lainnya, karena dorongan seks yang sehat dimulai dengan kesehatan yang baik.

Mengonsumsi belalang terbukti meningkatkan gairah seks, meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki kesehatan rambut, dan membantu pengelolaan berat badan.

Para peneliti di Universitas Dschang di Kamerun, di mana jenis belalang yang dapat dimakan banyak ditemukan, memperhatikan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan pada tikus yang diberi makanan berbahan belalang dibandingkan dengan tikus lainnya.

Manfaat kesehatannya berkaitan dengan serangga tersebut kaya akan nutrisi, termasuk protein, asam amino esensial, vitamin, dan mineral.

Mengunyah belalang secara signifikan meningkatkan libido, yang terlihat ketika tikus yang menjalani pola makan ini jauh lebih lincah.

Tikus-tikus tersebut juga memiliki 12 jam tidur dalam jadwal mingguan mereka, mengembangkan bulu yang "sangat unggul" dan mempertahankan berat badan rata-rata yang sehat dengan lebih baik. 

 


Peneliti Yakin Temuan Ini Bisa Diterapkan pada Manusia

Meski penelitian ini hanya berfokus pada tikus, para peneliti mengatakan temuan yang sama juga bisa diterapkan pada manusia.

“Temuan kami menyoroti potensi signifikan serangga yang dapat dimakan seperti Ruspolia nitidula [Belalang Kepala Kerucut Besar] sebagai sumber protein alternatif,” kata kepala peneliti Ngnaniyyi Abdoul kepada The Post.

“Makanan berbahan belalang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan yang besar.”

Lebih dari 2.200 spesies serangga dikonsumsi di 123 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Scientific Reports.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya