Liputan6.com, Jakarta Raissa Ramadhani merasa memiliki persamaan dengan Laura Anna dalam berjuang menggapai titik yang diyakini. Meski tidak seberat Laura yang berjuang mendapatkan keadilan, Raissa menyebut perjuangannya memulai karir di musik
Sebagai orang baru, Raissa Ramadhani mengakui tak mudah masuk ke industri musik. Ia juga harus mengumpulkan keberanian dan menghilangkan rasa insecure.
Advertisement
"Kayaknya semua orang punya sisi fighter masing-masing. Kalo aku mungkin di musik, karena aku termasuk baru," ujar Raissa Ramadhani di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Jadi ngumpulin keberanian, melawan insecure aku, itu juga butuh fight yang besar," tambah Raissa Ramadhani.
Mewarnai blantika musik
Raissa menyadari, kemunculannya mewarnai blantika musik akan dibanding-bandingkan dengan penyanyi lain. Terlebih, ia lebih condong kepada genre musik Ballad, yang juga ditekuni banyak para penyanyi.
"Mungkin kalo sekarang di industri musik penyanyi Ballad banyak banget. Pasti akan dibandingin sama penyanyi Ballad yang lain. Mungkin banyan tuntutan kayak apa yang bisa lo kasih sama industri musik," kata Raissa.
Advertisement
Raissa bersyukur memiliki tim yang solid
Di sisi lain, Raissa bersyukur memiliki tim yang solid, yang selalu mendukung setiap karyanya. Saat ini, Raissa terus berusaha memberikan karya terbaik bagi para pendengar.
"Untungnya aku punya tim yang baik baik banget, tetap jadi diri sendiri, nggak usah mikirin mau kasih apa. Tapi maksimalkan apa yang ada di diri kamu, itu yang kamu kasih," ungkapnya.
Bersyukur mengisi original soundtrack film Laura
Raissa juga bersyukur diberi kesempatan untuk mengisi original soundtrack film Laura. Apalagi, membawakan original sountrack film menjadi salah satu wish list Raissa dalam bermusik.
Film Laura sendiri merupakan karya sutradara Hanung Bramantyo, yang diadaptasi dari kisah hidup Laura Anna. Film ini sudah tayang di bioskop sejak 12 September 2024.
Advertisement