PON 2024 Berakhir, Arung Jeram Dinilai sebagai Cabor dengan Pelaksanaan dan Kesiapan Terbaik

Di tengah banyaknya masalah pada pelaksanaan PON 2024, Arung Jeram dinilai Panwasrah PON sukses besar.

oleh Thomas diperbarui 21 Sep 2024, 14:00 WIB
Arung Jeram Dinilai sebagai Cabor dengan Pelaksanaan dan Kesiapan Terbaik (Dok FAJI)

Liputan6.com, Jakarta- Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara telah resmi ditutup pada Jumat 20 September 2024. Sayangnya PON 2024 ternoda dengan berbagai masalah. Mulai dari venue yang belum siap hingga masalah lain seperti makanan untuk para atlet.

PON 2024 total mempertandingkan 65 cabang olahraga. Dari sekian banyak cabor yang dipertandingkan, Arung Jeram dinilai Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Pusat) sebagai yang terbaik dalam hal pelaksanaan dan kesiapannya.

"Sepekan sebelum dibuka (perlombaan arung jeram), Sekda Provinsi mengatakan jika kesiapan Aceh Tenggara sebagai tuan rumah arung jeram adalah yang terbaik. Satu lagi, pada saat risk manajemen yang dilakukan kepolisian, Aceh Tenggara mendapatkan skor tertinggi, artinya paling berisiko tetapi memiliki manajemen risiko terbaik," katanya Panwasrah KONI Pusat, Irfan Bachtiar.

Pihaknya pun mengaku belum pernah menemukan aset seperti ini, Sungai Alas Ketambe dan Sungai Mamas Jambur Mamang. Di mana semua fasilitas ada, terutama sumber daya manusianya yang dinilai Irfan sangat membantu pihaknya yang 'sendirian' menggelar pertandingan cabang olahraga PON di Aceh Tenggara.

"Terus terang saja, PON kali ini tidak hanya di Aceh dan Sumatera Utara, tetapi juga di Aceh Tenggara. Terbukti PJ Gubernur Aceh datang langsung membuka kegiatan perlombaan PON di Aceh Tenggara, tidak ada daerah lain," tambahnya.


Arung Jeram Dapat Sambutan Hangat Masyarakat di PON 2024

Arung Jeram Dinilai sebagai Cabor dengan Pelaksanaan dan Kesiapan Terbaik (Dok FAJI)

Sambutan dari masyarakat Aceh Tenggara akan kegiatan cabang arung jeram pada PON kali ini memang luar biasa. Sejak dari Ketambe hingga berakhir di Jambur Mamang tercatat ada sebanyak lebih dari 30 ribu pengunjung datang ke perlombaan arung jeram PON XXI/2024.

Bahkan pada hari terakhir pertandingan di Sungai Mamas, Kamis (19/9/2024), dari perhitungan di pintu masuk kawasan tercatat menjadi kunjungan terbesar, yakni 25.700 pengunjung yang hadir. Laki-laki berjumlah 16.800 orang dan perempuan sebanyak 8.900 orang. Dengan jumlah kendaraan 18.200 buah, yang di dominasi 15.600 kendaraan roda dua dan 2.600 kendaraan roda empat.

Tingginya tingkat kunjungan ke pertandingan arung jeram di Sungai Alas dan Lawe Mamas ini membuat pemasukan para UMKM yang berjumlah 60 stand serta 70 pelaku usaha kaki lima meningkat pesat selama sembilan hari penyelenggaraan perlombaan. Berdasarkan perhitungan dari dinas Koperasi setempat, dari enam hari perlombaan di Sungai Alas, tercatat total pemasukan yang bisa diperoleh oleh UMKM dan kaki lima sebanyak lebih dari Rp 500 juta.

Sementara dari tiga hari perlombaan di Sungai Mamas, dihasilkan pemasukan yang mencapai hampir Rp 300 juta. Ini merupakan tingkat kunjungan terbesar yang pernah yang pernah terjadi di Aceh Tenggara, sehingga membuat tempat perlombaan membludak di dua tempat membludak di setiap hari perlombaan.


Jabar Juara Umum Arung Jeram

Atas hasil ini, PB FAJI pun sangat mengapresiasi seluruh kerja keras dari semua pihak. Terutama Pemerintah Daerah Aceh Tenggara yang dinilai telah memberikan dukungan yang luar biasa.

"Kami mengapresiasi atas respon cepat atas kebutuhan dan kendala selama menggelar pertandingan PON di sini. Sehingga kami (panpel) bisa mengatasi semua persoalan dan kegiatan perlombaan bisa berjalan lancar," kata Technical Delegate cabor arung jeram PON XXI/2024 sekaligus Ketua Harian PB FAJI, Amalia Yunita.

Di cabor arung jeram, Jawa Barat keluar sebagai juara umum. Mereka meraih medali terbanyak. Jabar meraup delapan medali emas. Dengan demikian Jabar mengambil setengah dari total medali yang tersedia di cabor arung jeram pada PON 2024.

Jawa Tengah yang finis di posisi kedua hanya mampu mengoleksi 2 medali emas dan 5 perak. Sementara di tempat ketiga Sumatera Utara hanya terpaut selisih perak perunggu dengan Jawa Tengah, dengan pencapaian 2 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya