BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bali Magnitudo 4,8 yang Dirasakan hingga Lombok Barat

BMKG mencatat terjadi gempa susulan dengan magnitudo sudah menurun yakni 2,8 pada 5 kilometer barat daya Gianyar dengan berkedalaman 21 kilometer.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 21 Sep 2024, 08:23 WIB
Ilustrasi gempa Bali. Dok. BMKG

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa magnitudo 4,8 yang mengguncang Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (21/9/2024). Gempa tersebut diakibatkan sesar aktif di daratan.

"Gempa bumi memiliki mekanisme sesar turun dengan kombinasi mendatar atau Normal Oblique," kata Kepala BMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Sabtu.

Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan dirasakan di wilayah Gianyar dengan skala Mercalli (Modified Mercalli Intensity/MMI) yakni satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yakni IV MMI.

Menurut BMKG, skala IV MMI dirasakan orang banyak di dalam rumah atau di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik dan dinding berbunyi.

Selain itu, getaran gempa juga dirasakan di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Tabanan, Karangasem dan Bangli dengan skala III MMI yang getarannya dirasakan nyata dalam rumah, seperti ada truk melintas.

Getaran gempa juga terasa di Kabupaten Buleleng hingga Kota Mataram dan Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skala II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.


Gempa Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Bali, Rabu dini hari (24/5/2023) pukul 00:41:50 WIB. (Liputan6.com/ Dok. BMKG)

Ia juga memastikan gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

BMKG mencatat terjadi gempa susulan dengan magnitudo sudah menurun yakni 2,8 pada 5 kilometer barat daya Gianyar dengan berkedalaman 21 kilometer.

Gempa dangkal itu merupakan gempa kedua yang berpusat di Gianyar, Bali, yang sebelumnya berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi pada Sabtu (7/9) pada pukul 09.51 Wita dengan titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak di Gianyar saat gempa bumi yang pertama pada 7 September 2024 itu.

Infografis BMKG Sebut Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya