Edukasi Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal untuk Anak-Anak Korban Gempa di Bandung

Kegiatan-kegiatan semacam itu akan rutin dilakukan setiap hari sebagai pengisi kegiatan sehari-hari para penyintas.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 22 Sep 2024, 15:00 WIB
Pemberian LDP yang dilakukan oleh Kemensos telah memberikan suasana yang nyaman dan tenang bagi puluhan anak penyintas gempa Bandung. (Foto: Dok.)

Liputan6.com, Bandung - "Lamun aya gempa, dijaga mastakana (Jika ada gempa, lindungi kepalanya). Lamun aya gempa, nyumput ka kolong meja. (Jika ada gempa, bersembunyi ke bawah meja)," kata Rehan (11), salah satu penyintas gempa Bandung saat berada di tenda serbaguna Kementerian Sosial, Jumat (20/09/2024) siang.

Saat itu, Rehan dan tiga anak lainnya memberanikan diri maju ke depan untuk memimpin teman-temannya menyanyikan salah satu lagu daerah dari tanah Sunda yang terdengar familiar di telinga mereka.

Di tengah terik matahari, anak-anak itu terlihat antusias. Beralaskan terpal biru puluhan anak tersebut tampak bersemangat menyenandungkan lirik lagu Manuk Dadali yang telah dimodifikasi, berisikan muatan materi mitigasi bencana gempa.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari aktivitas Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang diberikan oleh tim pekerja sosial Kementerian Sosial (Kemensos).

Menurut Roni Faisal, Pekerja Sosial Bidang Kebencanaan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), kegiatan rekreasional LDP telah dilakukan sejak Kamis siang kemarin.

Roni mengatakan, kegiatan-kegiatan semacam itu akan rutin dilakukan setiap hari sebagai pengisi kegiatan sehari-hari para penyintas.

Pemberian LDP yang dilakukan oleh Kemensos telah memberikan suasana yang nyaman dan tenang bagi puluhan anak penyintas gempa Bandung.

Hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan kestabilan psikis mereka sehingga lebih siap dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin akan terjadi kembali suatu saat nanti.

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya