Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 17-20 September 2024. Sejumlah sentimen global dan domestic bayangi IHSG selama sepekan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (21/9/2024), IHSG melemah 0,88 persen menjadi 7.743 dari pekan lalu 7.812,13. Kapitalisasi pasar merosot 2,85% menjadi Rp13.007 triliun dari Rp13.390 triliun pada pekan lalu.
Advertisement
Sementara itu, mayoritas sektor saham menguat selama sepekan. Sektor saham energi naik 0,84 persen, sektor saham industri mendaki 1,11 persen, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,77 persen, sektor saham consumer siklikal menanjak 0,34 persen.
Selain itu, sektor saham perawatan kesehatan melambung 3,59 persen, sektor saham keuangan mendaki 1,48 persen, sektor saham properti dan real estate melesat 2,45 persen dan sektor saham transportasi dan logistic menanjak 2,65 persen.
Sedangkan sektor saham basic materials susut 1,26 persen, sektor saham teknologi merosot 1,97 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 4,15 persen. Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 4,71 triliun pada periode 17-20 September 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 0,88 persen disertai dengan munculnya volume penjualan. Sejumlah faktor pengaruhi IHSG pada pekan ini. Herditya menuturkan, pertama, rilis data neraca dagang Indonesia yang bertumbuh dan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan jadi 6 persen.
Kedua, bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 5 persen. Ketiga, China mempertahankan suku bunga di 3,35 persen. Keempat, penguatan nilai tukar rupiah terhaadap dolar Amerika Serikat.
"Kelima, emiten BREN yang menjadi pemberat IHSG jelang akhir pekan yang dikarenakan pengumuman dari FTSE,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Herditya menambahkan, pada pekan depan, IHSG masih rawan koreksi dengan level support 7.543 dan level resistance 7.833.
Ia menuturkan, IHSG akan dibayangi sentimen dari rilis data makro ekonomi Amerika Serikat terkait pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan inflasi inti.
"Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan pergerakan harga komoditas dunia akan berpengaruh bagi IHSG,” kata dia.
Di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham yang catat top gainers atau penguatan tajam selama sepekan. 10 saham top gainers itu antara lain:
Top Gainers Sepekan
1.PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)
Saham JSPT melonjak 53,19 persen ke posisi Rp 2.880 per saham dari pekan lalu Rp 1.880 per saham.
2.PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA)
Saham SONA melambung 47,43 persen ke posisi Rp 2.440 per saham dari pekan lalu Rp 1.655 per saham.
3.PT Bank Maspion Tbk (BMAS)
Saham BMAS melonjak 38,79 persen menjadi Rp 805 per saham dari pekan lalu Rp 580 per saham.
4.PT Chitose Internasional Tbk (CINT)
Saham CINT melonjak 34,94 persen menjadi Rp 224 per saham dari pekan lalu Rp 166 per saham.
5.PT Mitra Investindo Tbk (MITI)
Saham MITI melonjak 34,78 persen menjadi Rp 186 per saham dari pekan lalu Rp 138 per saham.
6.PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE)
Saham LIFE melambung 30,58 persen menjadi Rp 9.500 per saham dari pekan lalu Rp 7.275 per saham.
7.PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
Saham SGER melambung 30,38 persen menjadi Rp 545 per saham dari pekan lalu Rp 418 per saham.
8.PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
Saham JMAS melambung 30 persen menjadi Rp 143 per saham dari pekan lalu Rp 110 per saham.
9.PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK)
Saham SNLK melambung 22,05 persen ke posisi Rp 775 per saham dari pekan lalu Rp 635 per saham.
10.PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
Saham PYFA melambung 21,58 persen ke posisi Rp 169 per saham dari pekan lalu Rp 139 per saham.
Advertisement
Top Losers Sepekan
Selain itu, ada 10 saham top losers atau alami penurunan tajam:
1.PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
Saham LPGI merosot 90,10 persen ke posisi Rp 416 per saham dari pekan lalu Rp 4.200 per saham. Namun, koreksi saham LPGI ini seiring Perseroan menggelar stock split atau pemecahan nilai nominal saham pada 17 September 2024 dengan rasio 1:10.
2.PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE)
Saham EMDE merosot 33,92 persen ke posisi Rp 113 per saham dari pekan lalu Rp 171 per saham.
3.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Saham BREN merosot 25,05 persen ke posisi Rp 8.825 per saham dari pekan lalu Rp 11.775 per saham.
4.PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI)
Saham ASPI merosot 19,07 persen ke posisi Rp 314 per saham dari pekan lalu Rp 388 per saham.
5. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Saham CUAN merosot 18,31 persen menajdi Rp 7.250 per saham dari pekan lalu Rp 8.875 per saham.
6.PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI)
Saham NASI terpangkas 17,24 persen menjadi Rp 96 per saham dari pekan lalu Rp 116 per saham.
7.PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)
Saham NFCX merosot 13,86 persen menjadi Rp 1.460 per saham dari pekan lalu Rp 1.695 per saham.
8.PT MultiSpunindo Jaya Tbk (MSJA)
Saham MSJA merosot 13,26 persen menjadi Rp 314 per saham dari pekan lalu Rp 362 per saham.
9.PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR)
Saham AMOR terpangkas 13,07 persen menjadi Rp 765 per saham dari pekan lalu Rp 880 per saham.
10.PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)
Saham RAAM merosot 12,93 persen ke posisi Rp 505 per saham dari pekan lalu Rp 580 per saham.
Kinerja IHSG Pekan Lalu
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,17 persen pada 9-13 September 2024. Analis menyebutkan, kenaikan IHSG selama sepekan didorong dari sentiment global terutama harapan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/9/2024), IHSG melonjak 1,17 persen ke posisi 7.812,13 dari pekan lalu di posisi 7.721,84. Selain IHSG, kapitalisasi pasar juga melambung 1,31 persen menjadi Rp 13.390 triliun dari pekan lalu Rp 13.217 triliun.
Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian 40,10 persen menjadi Rp 14,98 triliun dari Rp 10,69 triliun pada pekan lalu. Selanjutnya rata-rata volume transaksi harian bursa melambung 10,79 persen menajdi 23,34 miliar saham dari 21,97 miliar saham.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melesat 1,66 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,12 juta kali transaksi.
Selain itu, selama sepekan, sektor saham energi turun 0,05 persen, sektor saham basic materials merosot 0,34 persen, sektor saham industri susut 1,18 persen. Kemudian sektor saham consumer siklikal melemah 0,96 persen, sektor saham perawatan kesehatan merosot 0,02 persen dan sektor saham keuangan turun 0,06 persen.
Sementara itu, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,25 persen, sektor saham properti dan real estate bertambah 3,12 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,46 persen, sektor saham transportasi dan logistik melesat 2,31 persen. Sektor saham teknologi terbang 16,85 persen dan catat penguatan terbesar.
Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 20,41 triliun. Pada pekan lalu, aksi beli oleh investor asing hanya Rp 3,26 triliun.
Advertisement