Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil alias RK tidak terlalu memikirkan nomor urut yang didapat saat pengundian Pilkada Jakarta 2024. Berapapun angkanya tidak menjadi soal.
“Sama saja. Saya tidak ada cocoklogi urusan angka lah. Semua baik. Pernah nomor satu waktu pilgub, pernah nomor empat waktu pilwalkot, sekarang mau nomor apa saja sama saja,” tutur Ridwan Kamil di LPK Kitaro Cakung, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (21/9/2024).
Advertisement
Menurutnya, pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (Rido) lebih memikirkan kerja keras meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan atau swing voters, agar mendukungnya.
“Yang penting bukan soal nomornya, yang penting kerja-kerja komunikasi yang baik sehingga mereka yang golongan swing voters, yang masih ragu, bisa kita yakinkan,” jelas dia.
Namun begitu, Ridwan Kamil mengaku mendapatkan masukan filosofis terkait angka atau nomor urut yang mestinya didapatkan dalam Pilkada Jakarta 2024.
“Ya ada aspirasi begitu (nomor satu supaya satu putaran), ada aspirasi juga nomor dua karena yang 02 menang di pilpres. Macam-macam teorinya, kita ikut saja secara objektif,” Ridwan Kamil menandaskan.
Ridwan Kamil Ingin Terapkan Program 'Maghrib Mengaji' di Jakarta
Bakal Calon Gubernur (Cagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) menyodorkan program 'Maghrib Mengaji' bagi anak-anak di Jakarta jika menjadi gubernur Jakarta terpilih pada Pilkada 2024.
Menurutnya, program tersebut akan diperuntukkan bagi anak-anak sekolah. 'Maghrib Mengaji' akan menjadi tugas wajib bagi para peserta didik tersebut.
"Kita ada program namanya maghrib mengaji. Nanti oleh gubernur diwajibkan anak-anak sekolah maghrib ngaji sebagai tugas sekolah," kata RK di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2024).
Adapun program Magrib Mengaji pernah diterapkan RK saat menjabat gubernur Jawa Barat. Tak hanya Magrib Mengaji, mantan Wali Kota Bandung ini juga pernah menerapkan program pelatihan bahasa Inggris untuk ulama di Jawa Barat.
RK menyampaikan, program ini guna menyeimbangkan kebutuhan lahir dan batin. Sehingga, kata dia anak-anak sekolah yang beragama Islam di Jakarta tak hanya disibukkan dengan bermain ponsel.
"Nanti oleh gubernur diatur agar semua anak-anak yang muslim se-Jakarta harus ikut seperti itu supaya seimbang lahir batinnya," ucapnya.
Advertisement
Urus Pesantren
Terlebih, RK merupakan keturunan dari seorang ulama besar di daerah Subang, Jawa Barat, yakni KH Muhyidin. Dia diwarisi total delapan pesantren.
"Saya ngurus pesantren 8 dari kakek. Itu Wasiatnya tolong bela negara gitu, maka saya jadi gubernur bela negara. Sebagai pemimpin muslim saya jaga agama," ungkapnya.
Anggaran Khusus
Nantinya, lanjut RK penerapan program itu juga dibutuhkan guru ngaji sebagai pengajar. Untuk mewujudkan program itu, RK akan menggelontorkan anggaran khusus.
"Guru mengaji, nanti anggarannya kita aturkan supaya guru ngaji juga mendapatkan kelayakan," ucap dia.
Advertisement