Direktur Sido Muncul Bicara Manfaat Obat Herbal di Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine

Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) Irwan Hidayat menjadi salah satu pembicara dalam Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024.

oleh Gilar Ramdhani pada 21 Sep 2024, 14:30 WIB
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp. Pd-KR. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) Irwan Hidayat menjadi salah satu pembicara dalam Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024 yang digelar Perhimpunan Reumatologi Indonesia atau Indonesian Rheumatology Association (IRA) pada 14-15 September 2024 bertempat di Grand Rohan Hotel, Yogyakarta.

Tujuan diadakannya Symposium & Workshop National ini sebagai upaya menjembatani kesenjangan antara ilmu-ilmu dasar dan klinik di bidang reumatologi, osteoporosis dan obat herbal. Selain itu, juga untuk meningkatkan kegiatan penelitian, pengetahuan, pelayanan paripurna, dan mutakhir di bidang reumatologi, osteoporosis dan obat herbal.

Symposium & Workshop yang berlangsung secara hybrid ini diikuti ratusan peserta dari kalangan dokter subspesialistik yang menangani penyakit rematik dan osteoporosis, dokter spesialis penyakit dalam, dokter dan apoteker serta tenaga kesehatan lainnya.

Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024. (Foto: Istimewa)

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp. Pd-KR sekaligus Ketua Pelaksana Symposium & Workshop menceritakan kehadiran Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat untuk memberikan pengetahuan kepada dokter-dokter spesialis penyakit seputar herbal medicine dan industri jamu di Indonesia.

"Sido Muncul memiliki kualitas yang cukup tinggi, sehingga saya mengundang Bapak Irwan Hidayat bisa bicara untuk menyakinkan para dokter bahwa obat herbal itu berkualitas, efektif, dan aman. Meskipun posisi (obat herbal) belum bisa menggantikan obat kimia, nggak apa-apa karena bisa mendampingi obat Kimia. Jadi, saya pilih Sido Muncul karena tahu kualitas produknya yang bagus,” kata Prof. Nyoman Kertia pada Rabu, 18 September 2024.

Prof. Nyoman mengatakan pengetahuan tentang obat herbal semakin penting bagi dokter, apoteker dan praktisi Kesehatan karena data menunjukkan 75% pasien atau populasi di Indonesia minum jamu.

"Tidak bisa dihindari bahwa pasien-pasien dari dokter atau apoteker ini memang minum jamu. Kalau dokter tidak tahu ilmunya, maka dia bisa berpikir negatif dan melarang begitu saja tanpa tahu benar-salah. Maka penting sekali saya mengajak farmasi di bidang herbalnya salah satunya Sido Muncul masuk forum-forum ilmiah di Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Universitasnya sehingga betul-betul kita perkenalkan obat herbal dengan baik," jelasnya.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dalam acara Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024. (Foto: Istimewa)

Irwan Hidayat menceritakan kehadirannya dalam Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024 untuk memperkenalkan manfaat obat herbal dan industri jamu di Indonesia secara keseluruhan.

"Saya datang untuk menjelaskan kepada para dokter yang kebanyakan spesialis penyakit dalam tentang industri jamu. Sebagai pihak dalam industri jamu, saya memperkenalkan Sido Muncul. Di situ (Seminar) saya bicara jamu bisa digunakan sebagai pendamping,” ungkap Irwan Hidayat.

Irwan mengatakan ada banyak sekali tanaman herbal atau obat herbal yang bermanfaat bagi Kesehatan tubuh, sebagai pendamping pengobatan osteoporosis, penurun asam lambung sampai pendamping masalah diabetes. Tentu dengan produksi yang baik dan benar, terstandar dan lulus uji toksisitas.

“Sido Muncul punya suplemen-suplemen yang berbasis herbal seperti temulawak, kunyit, daun meniran, daun kelor dan lainnya. Bisa untuk asam lambung dan osteoporosis, seperti Sari Kunyit dan Calci Bone,” terangnya.

Sido Muncul Natural Calci Bone mengandung daun kelor (moringa), Kalsium, Vitamin K2, Magnesium, dan Vitamin D3 yang bermanfaat membantu menjaga kesehatan tulang, mencegah osteoporosis dan problem tulang lainnya, seperti nyeri karena rheumatik, kerapuhan tulang, dan melengkapi kebutuhan kalsium, vitamin, dan magnesium sehari-hari. 

Selain sebagai suplemen untuk pendamping obat farmasi, suplemen ini memiliki efek samping yang minimal bagi orang dengan gangguan pencernaan dan masalah lambung. Karena sejak Sido Muncul terjun ke industri farmasi, pihaknya terus membangun kepercayaan dan mengembangkan produk-produk herbal terstandar dan melalui uji toksisitas.

“Kami terus memperbaiki diri, terutama dalam penelitian, proses produksi yang baik dan benar terus dikembangkan dan kami meniru industri farmasi dan kedokteran," kata Irwan.

Irwan menekankan bahwa industri farmasi itu harus rasional, aman, dan jujur. Dalam membangun Sido Muncul, dirinya memegang prinsip seperti sumpah Hipokrates.

"Salah satu yang saya tiru itu sumpahnya Hipokrates yang mengatakan bahwa saya akan mengobati pasienku dengan hatiku, akalku, dan ilmuku. Jadi, saya manage Sido Muncul dengan hatiku, akalku, dan sesuai regulasi," kata Irwan.


Obat Herbal Sebagai Pendamping Pengobatan Osteoporosis

Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024. (Foto: Istimewa)

Prof. Nyoman Kertia menjelaskan banyak tanaman obat atau obat herbal yang dapat menjadi pendamping pengobatan osteoporosis.

“Kesehatan tulang sangat kompleks. Pertama tentu kalsium, kemudian magnesium, fosfor, seng untuk kelompok mineral yang dibutuhkan oleh tulang. Kedua ada kelompok vitamin, vitamin D, vitamin K2. Kemudian juga kelompok formula itu fitoestrogen. Fitoestrogen ini banyak-banyak di tanaman, banyak sekali kelompok-kelompok yang Leguminoceae atau kelompok yang seperti kedelai, kacang, tempe, tahu. Kemudian juga ada herbal, ada moringa. Dia juga berdampak untuk mencegah osteoporosis. Jadi banyak sekali peluang untuk menggunakan obat-obat herbal ini untuk (pengobatan) osteoporosis. Selain itu olahraga juga penting bagi masyarakat," jelasnya.

Prof. Nyoman menekankan kembali bahwa obat herbal bisa mendampingi obat-obat Kimia yang disarankan oleh dokter.

"Kenapa pendamping? Pertama, agar lebih cepat sembuh. Kedua, mengurangi efek samping obat Kimia karena obat herbal mengandung antioksidan," kata Prof Nyoman.

Melalui Symposium & Workshop National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024, Prof Nyoman Kertia dan Direktur Irwan Hidayat berharap dapat memberikan pemahaman kepada para dokter dalam memanfaatkan obat herbal untuk Kesehatan masyarakat.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya