Jokowi Minta TNI-Polri Kawal Setiap Kegiatan di Papua: Agar Tak Ada Lagi Penyanderaan

Jokowi juga mengapresiasi aparat TNI-Polri yang berhasil membebaskan pilot Philip yang 1,5 /tahun disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Sep 2024, 15:10 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta aparat TNI-Polri mengawal dan mendampingi setiap kegiatan di Papua, khususnya terkait pembangunan. Hal ini agar tak ada lagi peristiwa penyanderaan warga sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), seperti pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens.

"Dalam setiap kegiatan di Papua saya selalu menekankan agar didampingi oleh pihak aparat keamanan," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Dia mengatakan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan pilot pembawa logisitik ke Nduga atau Wamena harus dikawal aparat keamanan. Selain itu, Jokowi meminta aparat kemananan ikut menunggu pekerja saat membangun jembatan.

"Dalam membangun infrastruktur jalan, membangun jembatan agar didampingi oleh pihak aparat keamanan atau pilot yang membawa logistik sampai ke Nduga sampai ke Wamena, sampai di puncak ini semuanya harus ada dikawal oleh TNI/Polri untuk keamanannya," jelasnya.

"Membangun jembatan juga harus ditunggui, oleh aparat keamanan sehingga semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada lagi peristiwa penyanderaan seperti ini," sambung Jokowi.

Dia mengapresiasi aparat TNI-Polri yang berhasil membebaskan pilot Philip yang 1,5 /tahun disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. Jokowi mengatakan pembebasan ini membutuhkan proses negosiasi yang sangat panjanf dan kesabaran tak bertindak represif.

"Ya ini kan proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera hingga proses panjang yang telah dilakukan TNI/Polri sudah sangat bagus, saya sangat mengapresiasi," tutur Jokowi.


Kapten Philip Mark Marthens Berhasil Dibebaskan

Sebelumnya, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens langsung dibawa ke ruangan khusus usai berhasil dibebaskan dari sanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Hal ini dilakukan untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologis Kapten Philip dalam keadaan stabil.

"Setelah dilakukan mitigasi, akan dilanjutkan dengan konferensi pers di Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk mendengar langsung isi konferensi pers dari para pejabat," ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 KBP Dr Bayu Suseno Sabtu, (21/9/2024).

Diketahui selama 1,5 tahun Kapten Philip disandera KKB Egianus Kogoya di wilayah Nduga. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membebaskan Pilot Philip. Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach daripada hard approach.

"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri" jelas Faizal.


Pendekatan

Setelah sekian lama melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh tersebut. Akhirnya membuahkan hasil, pada hari ini Sabtu (21/9/2024) Kapten Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 KBP Dr Bayu Suseno menjelaskan bahwa Kapten Philip berhasil dibebaskan dan dijemput oleh tim gabungan bertempat di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kab Nduga dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika.

"Ya benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika" jelas Bayu.

Infografis Prabowo Akan Ajak Sebagian Menteri Jokowi di Kabinetnya. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya