Tradisi Pandanga Masyarakat Mian Nu Nambo Sambut Bupati Banggai

Prosesi adat ini dilakukan di rumah jabatan Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka, yang turut didampingi oleh Wakil Bupati Furqanuddin Masulili.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 23 Sep 2024, 09:00 WIB
Tradisi Pandanga Masyarakat Mian Nu Nambo Sambut Bupati Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Masyarakat adat Mian Nu Nambo, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali melaksanakan tradisi Pandanga dengan penuh hikmat pada Sabtu, 21 September 2024.

Prosesi adat ini dilakukan di rumah jabatan Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka, yang turut didampingi oleh Wakil Bupati Furqanuddin Masulili.

Tradisi Pandanga, yang menjadi warisan budaya masyarakat Mian Nu Nambo, memiliki makna mendalam sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

Rombongan adat datang dengan membawa berbagai simbol penghormatan yang diterima dengan hangat oleh Bupati Amirudin.

Camat Nambo, Zubhan Ahmad, menjelaskan bahwa tradisi Pandanga merupakan bentuk penghargaan tertinggi dari masyarakat adat Mian Nu Nambo kepada pemimpin daerah mereka.

“Pandanga ini hanya dilakukan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” jelas Zubhan.

Dalam sambutannya, Bupati Banggai Amirudin Tamoreka mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penghormatan yang diberikan oleh masyarakat adat. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang terus melestarikan tradisi ini.

“Semoga Pandanga yang disampaikan kepada kami membawa keberkahan, dan Insya Allah, Allah SWT membalasnya dengan berlipat ganda,” ujar Amirudin di hadapan para tokoh adat dan warga yang hadir.

Lebih dari sekadar seremonial, tradisi Pandanga mencerminkan hubungan kuat antara masyarakat adat dengan pemimpin daerah serta komitmen untuk menjaga kelestarian budaya di Kabupaten Banggai.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya