Gedor Ekspor Jadi Program UMK Indonesia Naik Kelas

Guna meningkatkan kemampuan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) binaan, Pelindo menjalankan program Gedor Ekspor.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Sep 2024, 16:44 WIB
Guna meningkatkan kemampuan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) binaan, Pelindo menjalankan program Gedor Ekspor. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Guna meningkatkan kemampuan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) binaan, Pelindo menjalankan program Gedor Ekspor.

Department Head Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Febrianto Zenny, mengatakan program tersebut berupa pelatihan khusus yang melibatkan Pejabat Atase Perdagangan Indonesia dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di enam negara.

“Pelatihan secara daring (webinar) dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2024. Kami menggandeng ITPC dan Pejabat Atase Perdagangan Indonesia di Korea Selatan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, China, Malaysia, dan Turki, untuk memberikan wawasan kepada UMK binaan, mengenai standar ekspor dan peluang pasar di negara-negara tersebut,” kata Febrianto seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (21/9/2024).

Febrianto memaparkan, dalam setiap sesi, para peserta mendapatkan materi langsung dari para ahli yang memahami dinamika ekspor di negara tujuan.

“Semua dijelaskan secara detail, mulai dari pemenuhan standar produk hingga persyaratan internasional yang harus dipenuhi,” jelas Febrianto.

Febrianto berharap, UMK binaannya mampu melangkah menjadi pemain yang diperhitungkan di pasar ekspor dunia, sekaligus mendorongan UMK berani menembus pasar global.

"Kami percaya bahwa UMK memiliki potensi berkompetisi secara global. Melalui Program Gedor Ekspor, kami akan terus mendukung perkembangan UMK binaan," harapnya.


Promosi

Senada dengan itu, Manajer Perencanaan dan Pengelolaan Program TJSL Pelindo, Annisa Karimah mengungkap, pihaknya juga menyediakan berbagai materi promosi digital seperti eFlyer, ePoster, dan digital background untuk mendukung para UMK mempersiapkan strategi pemasaran yang lebih profesional.

“Pada tahap awal, kami melakukan kurasi produk secara online. Setiap UMK diminta mengunggah spesifikasi produk, harga, serta foto produk mereka. Selanjutnya, kami melakukan evaluasi dan penilaian kesiapan ekspor,” urai Annisa.

Sebagai informasi, setiap produk akan dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni pemula, menengah, dan mahir, berdasarkan tingkat kesiapan UMK di pasar internasional.

Tahap akhir dari program ini adalah kurasi final yang dilakukan oleh para Atase Perdagangan dan ITPC. Mereka akan menilai produk berdasarkan standar masing-masing negara dan memastikan bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan teknis serta memiliki kualitas dan harga yang bisa bersaing di pasar global.

Angka Pernikahan di Indonesia Selama 10 Tahun. (Triyasni/Liputan6.com)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya