Pemprov Jakarta Salurkan Makanan Siap Saji ke Warga Korban Kebakaran Cipinang hingga Kamis Depan

Sebanyak 32 KK yang terdiri dari 90 jiwa terdampak kebakaran hebat yang terjadi di Cipinang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Insiden kebakaran ini juga menyebabkan tiga orang balita meninggal dunia.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Sep 2024, 17:05 WIB
Ilustrasi - warga mengais barang di antara puing sisa kebakaran di wilayah Jakarta Timur. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada warga korban kebakaran di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur. Bantuan makanan akan diberikan hingga Kamis 26 September 2024 mendatang.

Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur Deni Triyanto mengatakan, bantuan makanan siap saji tersebut meliputi sarapan pagi, makan siang, hingga makan malam bagi korban.

"Total ada 150 boks makanan siap saji dan air mineral yang diberikan untuk kebutuhan makan pagi, siang, dan malam hingga Kamis mendatang," kata Deni dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/9/2024).

Bantuan makanan siap saji diberikan kepada warga yang saat ini mengungsi di Mushala Al-Mujahidin. Lokasi ini berada tak jauh dari tempat kejadian kebakaran.

Diketahui, kebakaran menghanguskan total 17 rumah yang ada di Jalan Cipinang Baru Bunder, RT 005/RW 018, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat 20 September 2024.

Tercatat dari 17 rumah yang terbakar, ada 32 Kepala Keluarga (KK) dengan total 90 jiwa yang terdampak kebakaran. Tiga anak di bawah usia lima tahun (balita) menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

Ketiga jenazah balita yang berumur 3,5 tahun, 2,5 tahun, dan 1,5 tahun ini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu pagi (21/9/2024).


Heru Minta RT/RW Bisa Operasikan APAR

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, saat mengunjungi lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau peran aktif pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) dalam mencegah terjadinya kebakaran. Sebab, beberapa waktu belakangan kebakaran kerap terjadi di Jakarta.

"Saya sudah sampaikan, 66 persen kebakaran di DKI Jakarta akibat korsleting listrik, kabel yang kurang baik, dan lain-lain," kata Heru Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (21/9/2024).

Menurut dia, diperlukan adanya edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk turut melakukan pencegahan serta penanganan kebakaran sederhana bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.

Hal itu, kata Heru, bisa dilakukan melalui berbagai sosialisasi. Semisal sosialisasi soal penggunaan instalasi listrik ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga mengikuti pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

"Saya juga titip masalah kesehatan, stunting, dan kebersihan untuk menjadi perhatian di semua lini. Peran aktif para pengurus RT dan RW sangat diperlukan dalam memastikan keberhasilan setiap program yang dijalankan," ucap Heru.


490 Kejadian Kebakaran di Jakarta

Petugas pemadam kebakaran melakukan pendingin di Pabrik penggilingan kapas, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (16/11/2021). Api melalap Pabrik penggilingan kapas yang di sebabkan korsleting pada panel listrik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan hasil rekap kejadian kebakaran di Jakarta sejak 1 Januari hingga 14 Agustus 2024. Total, ada 490 kejadian kebakaran di wilayah Jakarta selama periode tersebut.

"Rekap kejadian kebakaran di Jakarta 1 Januari - 14 Agustus 2024, total 490 kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Aji dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (16/8/2024).

Isnawa menyampaikan, dari total 490 kejadian, penyebab kebakaran terbanyak dipicu oleh korsleting listrik. Setidaknya, 332 kejadian kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.

"Penyebab kebakaran, korsleting listrik 332 kejadian, pembakaran sampah 10 kejadian, lilin 1 kejadian, lain-lain 12 kejadian," ungkap Isnawa.

Kebakaran menghanguskan 720 rumah tinggal, 150 bangunan semi permanen, 25 gedung, 32 gudang, 212 kios/ruko, 34 kendaraan, dan 46 lain-lain. Kerugian yang disebabkan oleh kebakaran lebih dari Rp 148 miliar.

"Jumlah estimasi kerugian (akibat kebakaran) Rp148.514.350.000," ujar Isnawa.

Ratusan kejadian kebakaran di Jakarta sepanjang Januari hingga Agustus 2024 ini juga menimbulkan korban jiwa. Ada 18 orang meninggal dunia.

Kemudian, sebanyak 21 orang lainnya mengalami luka berat, dan 133 orang mengalami luka ringan. Selain itu, BPBD DKI Jakarta mencatat, ribuan orang mengungsi akibat kejadian kebakaran.

"Jumlah pengungsi (akibat kebakaran (3.021 jiwa)," kata Isnawa.

Infografis Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya