Menteri Basuki Siapkan Anggaran Bersih-bersih Rp 5 Miliar per Sungai, Nanti Dijalankan Komunitas

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan mengalokasikan anggaran untuk komunitas peduli air hingga komunitas peduli sungai. Tujuannya menopang kegiatan komunitas tersebut kedepannya.

oleh Arief Rahman H diperbarui 21 Sep 2024, 17:00 WIB
Warga merapikan jala ikan di sungai yang tercemar limbah pabrik di kawasan Angsana, Gunung Putri, Bogor, Minggu (27/08/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar per sungai. Tujuannya, untuk melakukan pembersihan yang nantinya dijalankan oleh para komunitas.

Dia mengatakan, sudah ada anggaran dari balai-balai sungai di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Namun, anggarannya beragam disesuaikan dengan sasaran programnya.

"Macam-macam, jadi semua seperti balai-balai. Jadi kalau Ciliwung ya dengan balai Ciliwung, Citarum dengan balai Citarum, Ciwalung dengan balai Ciwalung. Nanti masing-masing programnya sesuai dengan programnya," kata Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Dia mengatakan, akan dialokasikan sebesar Rp 5 miliar setiap sungai untuk pembersihannya. Prioritasnya adalah sungai-sungai di Pulau Jawa dan kemudian di Pulau Bali.

"Sekitar lima miliar, lima miliar satu sungai. Kita prioritaskan yang parah, terutama di Jawa, kemudian di Bali. Itu kita juga akan prioritaskan untuk menjaga kelestarian sungai," jelasnya.

Angka itu diakui meningkat dari alokasi yang sudah ada. Basuki akan meminta anggaran yang ada ditambah mulai 2025, tahun depan. "Sebenarnya sekarang sudah ada mulai, tapi kecil-kecil (anggarannya). Nanti tahun depan saya minta dilebih (ditambah)," tegasnya.

Anggaran Buat Komunitas Peduli Air

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan mengalokasikan anggaran untuk komunitas peduli air hingga komunitas peduli sungai. Tujuannya menopang kegiatan komunitas tersebut kedepannya.

Hal tersebut disampaikan Basuki usai meluncurkan forum yang disebut Indonesia Water Warriors. Menurutnya, perlu anggaran untuk menunjang kegiatan para komunitas yang tergabung nantinya.

"Nanti akhirnya saya akan perintahkan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air untuk mengalokasikan anggaran khusus sebagai pelaksanaan dari Water Warriors ini, yang akan dilaksanakan para komunitas sungai, komunitas air tadi," kata Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

 


Aksi Konkret

Musim kemarau dimana daerah lain lain sungai mengalami kekeringan, Kali bekasi saat ini sudah sebulan ini tercemar limbah industri beracun dan berbahaya dengan warna hitam pekat, berbusa dan bau. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dia mengatakan, saat ini sudah ada lebih dari 1.100 komunitas peduli air dan komunitas peduli sungai di Indonesia. Dia enggan Indonesia Water Warriors sebatas jadi pengamat, tapi bisa menciptakan gerakan konkret.

"Water warriors kita melihatnya, kalau yang saat ini banyak sekali pengamat air, mungkin sebagai pemerhati air, water warrior lebih dari itu, tidak hanya pengamat tidak hanya pemerhati, itu ngomong-ngomong aja, tapi water warriors kita jadikan semangat sebagai gerakan," ujar dia.

Nantinya IWW ini akan dijadikan sebagai hub atau wadah jejaring. Dia tak ingin kepedulian terhadap sungai sebatas disampaikan secara teatrikal.

"Sungai harus benar-benar dibersihkan tapi tanpa anggara sungai juga akan susah jadi bersih. Ada anggaran tanpa ada komunitas peduli sungai juga enggak akan jalan," ucapnya.

"Jadi saya kira untuk water warriors bisa menjadi hub, bisa mengkoordinasikan berkolaborasi dengan para komunitas tadi untuk melakukan suatu herakan yang fasilitasi oleh Dirjen SDA melalui balai-balainya," sambung Basuki.


Sekali Bersih-Bersih Sungai, Pandawara Group Habiskan Ongkos Rp 22 Juta

Ratusan orang turut hadir dalam aksi bersih-bersih pantai Cibutun Loji Kabupaten Sukabumi oleh Pandawara Group (Liputan6.com/Istimewa)

Sebelumnya, Pandawara Group rutin memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk membagikan aksi beres-beres sampah di sungai. Lima sekawan asal Bandung ini juga turut membocorkan ongkos tak murah yang perlu dikeluarkan dalam membersihkan satu sungai.

Untuk sekali nyemplung di satu sungai saja, Pandawara Group bisa mengeluarkan biaya maksimal hingga Rp 22 juta. Uang itu dialokasikan untuk berbagai hal, mulai dari membayar upah tim, membeli kantong sampah, hingga menyewa mobil bak pengangkut.

 Mengutip satu postingan video di akun Instagram resmi @pandawaragroup, Rabu (7/8/2024), Pandawara Group kerap membentuk satu tim berisikan 8-15 rangers untuk berjibaku di satu sungai. Dengan tugas melakukan pembersihan setiap satu pekan sekali.

"Setiap satu kali clean up, kami berikan upah Rp 75.000 bersih untuk satu orangnya, di luar biaya makan yang biasanya kami keluarkan Rp 20.000 per porsi untuk satu orang di setiap clean up," terang Pandawara Group."Jadi, satu kali clean up di satu titik sungai yang diadopsi kurang lebih cost yang harus kami keluarkan untuk upah ranger sebesar Rp 600.000-1,1 juta, dan hingga Rp 160-300 ribu untuk biaya makan. Itu semua hanya untuk per satu kali clean up saja," bebernya.

Selanjutnya, ada biaya untuk penghalang sampah dengan harga Rp 6-12 juta per satu trash barrier (tergantung ukuran) yang dipakai di satu sungai.

Kelompok pemuda ini juga kerap menghabiskan 200-400 pieces kantong sampah per satu kali clean up. "Dan harga satu bal yang berisikan 500 pieces berharga Rp 500.000. Kurang lebih dalam satu bulan kami membeli 4-6 bal trashbag," kata Pandawara Group.


Harga Baju Pelindung

Ratusan orang turut hadir dalam aksi bersih-bersih pantai Cibutun Loji Kabupaten Sukabumi oleh Pandawara Group (Liputan6.com/Istimewa)

Dalam melakukan aksinya, Pandawara Group membekali tim dengan baju pelindung seharga Rp 350 ribu untuk satu set. Setidaknya dibutuhkan 8-15 set baju pelindung di setiap titik pembersihan.

"Ini bertahan 1-2 bulan setelah sering dipakai, setelah itu akan mengalami bocor dan kerusakan lainnya. Sehingga dalam waktu 2 bulan kami harus mengganti dan membeli ulang semua baju pelindung yang kami sediakan," jelasnya.

Para river rangers juga diberikan sarung tangan untuk mengeruk sampah di sungai yang telah menghitam. Untuk satu pack yang berisikan 50 pasang sarung tangan menelan ongkos Rp 90.000.


Tumpukan Sampah

Pandawara Group bersih-bersih pemukiman terapung di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Selepas mengangkat tumpukan sampah dari permukaan sungai, Pandawara Group kembali menyiapkan biaya untuk menyewa mobil bak, guna mengangkutnya menuju tempat pembuangan sampah (TPS) terpadu. Mobil bak tersebut bisa dioperasikan 2-4 kali, dengan biaya Rp 700.000 untuk sekali pengangkutan.

"Last but not least, semua itu hanya di satu titik sungai yang diadopsi. Hingga saat ini kami sudah mengadopsi tiga titik sungai di Kota Bandung. Dan dalam 6 bulan ke depan kami berusaha akan mencapai minimal 10-15 titik sungai yang bisa kita adopsi," pungkas Pandawara Group.

  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya